BONTANG, BERITAKALTIM.COM – 9 Desember mendatang merupakan puncak dari seluruh tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada). Saat itu, seluruh masyarakat yang memiliki hak suara berhak menentukan melalui bilik suara di masing-maisng tempat pemungutan suara (TPS).
Guna menyukseskan jalannya pilkada, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim menggelar sosialisasi pendidikan pengawasan pemilu di SMA 2 Bontang. Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada siswa yang sudah mempunyai hak pilih, terkait tata cara pemilihan dan ikut berpartisipasi mengawasi pemungutan suara.
Pimpinan Bawaslu Kaltim Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar-Lembaga, Tri Hariyanto mengatakan, tujuan sosialisai ini sekaligus mengenalkan lembaga Bawaslu dan Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Bontang sebagai penyelenggara yang mengawasi semua tahapan pemilu, mulai dari awal tahapan sampai pelantikan pasangan calon yang terpilih menjadi kepala daerah. Selain itu, juga menjaga agar pesta demokrasi tersebut berjalan secara lancar dan adil.
“Ada dua hal yang mendasari diadakannya sosialisasi pengawasan partisipatif ini, yaitu karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Karena terbatas (SDM-nya, Red.), perlu adanya melibatkan pemilih pemula, di mana para pelajar juga ikut mengawasi,” terang Tri.
Menurutnya, potensi kecurangan dalam setiap tahapan pemilu itu ada. Namun, untuk mengawasinya diperlukan campur tangan dari seluruh masyarakat, termasuk pemilih pemula.
Dari sesi tanya jawab yang dilakukan, banyak pelajar yang ternyata tidak mengetahui tentang panwas. Mereka pun hanya tahu soal adanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu. Makanya, kegiatan sosialsisai ini sangat penting dilakukan.
“Kegiatan ini sebagai penyampaian kepada para pemilih pemula untuk ikut mengawasi jalannya pemilihan 9 Desember 2015 di TPS. Mereka juga bisa ikut menjadi pengawas TPS dikarenakan energik dan ikut berpartisipasi aktif saat pilkada,” jelas Tri.
Dia juga mengimbau agar pilkada berjalan kondusif. “Semua calon harus bersaing secara sehat dan sportif. Sehingga, pilkada akan berjalan baik. Jika ada pelanggaran, bisa disampaikan ke panwas kabupaten/kota, tentunya harus disertai bukti-bukti yang kuat seperti foto, video, dan lainnya. Jangan melakukan tindakan main hakim sendiri, ciptakanlah pemilu yang adil dan kondusif,” pungkasnya.#nd
Comments are closed.