TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Untuk meminimalisir maraknya oknum yang meminta sumbangan dari luar daerah, yang berkedok untuk kepentingan sebuah yayasan, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Berau meningkatkan pengawasan. Karena itu warga diminta lebih waspada, sebab modus seperti ini disinyalir kebanyakan hanya kedok, sementara hasilnya untuk kepentingan pribadi.
Memang harus diakui, jika selama ini ada saja oknum warga sipil yang tiba – tiba datang mengetuk pintu membawa selembar kertas, lalu meminta sumbangan dengan dalih untuk membangun masjid, pesantren, panti asuhan.
“Dan bahkan ada juga yang mengatasnamakan darinya dari sebuah yayasan, seperti yayasan panti jompo, anak telantar, peduli warga miskin, anak yatim piatu dan yayasan lainnya cukup menggangu ketenangan warga.“ ujar Kadinsos Berau, Munawar Halil.
Pasalnya, keberadaan masjid atau yayasan yang dimaksud tidak diketahui secara jelas dimana, lantaran berbeda Kabupaten / Kota, dan terkadang berbeda provinsi, Hal inilah yang membuat dilematis bagi warga.
Sehingga Munawar mengimbau kepada masyarakat, agar lebih berhati – hati ketika memberikan bantuan kepada mereka, terlebih lagi tidak ada izin dari Dinsos atau dari aparat kampung setempat.
Sebab bukan tidak mungkin oknum yang meminta bantuan itu untuk kepentingan pribadi, atau suatu kelompok yang sudah terorganisir. “ Yang menjadi pertanyaankan mengapa mereka jauh – jauh ke Berau kalau hanya meminta sumbangan, kenapa nggak mencari sumbangan di daerahnya sendiri. Toh kehidupan warga Berau dengan warga di daerahnya kurang lebih saja,” ujarnya.
Yang menjadi pertanyaan lagi, lanjut Munawar, apakah tidak diperhitungkan biaya transportasi ke Berau dan biaya akomodasinya. Mengingat biaya hidup di Berau cukup tinggi, baik biaya penginapan maupun biaya kebutuhan hidup. “Apakah seimbang pendapatan bantuan dari pintu ke pintu, dengan biaya hidup selama di Berau. Lalu berapa yang harus disetorkan ke yayasannya” ungkapnya.
“Nah, kira – kira secara logika rugi nggak yayasan yang bersangkutan memberangkatkan beberapa orang ke Berau. Dari sinilah yang patut dipertanyakan,” imbuhnya.
“Bukankah setiap yayasan seperti itu setiap tahunnya mendapat bantuan dari pemerintah setempat, termasuk para donatur yang setiap bulannya aktif memberikan bantuan?” tanyanya.
Untuk itu dia mengimbau kepada warga Berau bagi yang ingin bersedekah atau mau menyumbang, hendaknya disalurkan di daerah Berau sendiri. Karena masih banyak rummah – rumah ibadah atau yayasan yang masih membutuhkan uluran tangan.
Karena itu sangat selektif memberikan izin kepada oknum yang dari luar meminta sumbangan di Berau, harus disertai berbagai persyaratan, seperti indetitas diri, kartu kepengurusan, keberadaan yayasan, program – programnya, serta alat – alat bukti yang dapat dipercaya.
“ Kalau warga mengetahui ada oknum yang meminta sumbangan itu untuk kepentingan pribadi silahkan lapor kepada kami, atau kepada aparat penegak hukum. Agar ditindaklanjuti dan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya. #hel
Comments are closed.