TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan secara bertahap terus mengalami perubahan lebih baik, dan Kabupaten Berau merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang paling peduli terhadap penataan lingkungan.
Hal ini tidak lepas dari campur tangan Pemkab Berau yang terus berupaya menyadarkan masyarakat melalui berbagai program. Diantaranya program di bidang lingkungan yang telah dilaksanakan dan dengan didukung anggaran setiap tahun.
Oleh sebab itu, program sosialisasi tentang sampah kembali digelar Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Berau, Kamis (15/10/2015) Pagi, di gedung balai Mufakat Tanjung Redeb.
Junaidi selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah peserta yang mengikuti Bimbingan Teknis
(Bimtek) tersebut kurang lebih 200 orang peserta. Sedangkan narasumber yang di datangkan yaitu dari provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) yang bergerak dibidang Pembinaan dan Pengelolaan Bank Sampah NTB Mandiri.
“ Inilahbagian upaya kita meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kepedulian lingkungan, khususnya soal sampah,
melalui instansi terkait,” ujar Junaidi.
Acara yang dibuka Pj Bupati Syarifuddin tersebutu, dikesempatan itu dia memberikan apresiasi atas terselenggaranya
kegiatan Bimtek Pesampahan di Kabupaten Berau ini. “ Kami memberikan apresiasi atas terselenggarannya acara ini.
Sebab, selain bermanfaat bagi instansi terkait, juga bermanfaat bagi masyarakat. karena melului Bimtek ini instansi
terkait nantinya bisa terjun ke lapangan sekaligus melakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya.
Selain itu Syarifuddin juga berharap dapat menjadi gerakan yang membudaya di bidang persampahan di Kabupaten Berau.
Lebih lanjut di sampaikan Pj Bupati bahwa program pengelolaan sampah yang mengambil tema Melalui Bank Sampah Yang
Berbasiskan Masyarakat kedepannya juga semakin menyadarkan Masyarakat Kabupaten Berau akan pentingnya kebersihan,
penghijauan dan keindahan sebuah Kota.
Pj Bupati Syarifuddin juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan serta menciptakan lingkungan bersih dan sehat
serta nyaman. Karena tanpa peran serta dan dukungan dari masyarakat maka program ini tidak bisa berjalan maksimal.
Dalam kegiatan tersebut juga di tampilkan berbagai hasil olahan dari limbah sampah yang telah bernilai ekonomis.
“Nah ini juga perlul diketahui oleh masyarakat, bahwa sampah juga bisa jadi menjadi penghasilan yang tidak kalah dengan penghasilan pekerjaan lainnya, asalkan semua dilakukan dengan keseriusan dan ketekunan,” ungkapnya.
Karena itu keberadaan sampah bila dikelola dan dimanfaatkan secara baik dan benar, maka menjadi barang bernilai
ekonomi dan menghasilkan uang, meningkatkan pemahaman kepada masyarakat, untuk mengubah image agar tidak lagi
menganggap sampah sebagai barang tak berguna. “Kita harus bergandeng tangan dan bekerja keras untuk menumbuhkan
kesadaran masyarakat, khususnya kaum ibu agar lebih kreatif memanfaatkan limbah barang bekas menjadi pekerjaan
sampingan,” ungkapnya.
Sejauh ini, sudah ada inisiatif dan kreativitas dari para pengurus PKK kecamatan untuk memanfaatkan limbah barang
bekas, seperti kantong plastik sabun dan kopi menjadi produk tas yang mempunyai nilai.Begitu juga dengan limbah kertas
koran menjadi pot bunga, kemudian ban bekas yang diolah menjadi kursi dan meja.
“Kami berharap pemanfaatan limbah barang bekas ini, tidak hanya semata-mata untuk kegiatan lomba. Tapi bagaimana
kegiatan ini, bisa menjadi motivasi bagi pengurus PKK kecamatan untuk mengajak kaum perempuan di kampung – kampung
agar punya kerja sampingan mendaur ulang limbah menjadi produk bernilai tinggi,” pintanya. #hel
Comments are closed.