SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Samarinda sebagai mitra pemerintah sesuai visi misinya harus berperan aktif menyukseskan pembangunan dan ini menjadi tanggung jawab pengurus, termasuk memberi kritikan yang konstruktif.
Trending
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
- Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
- Prabowo dan Gibran Berangkat Dari Kartanegara Ke Gedung KPU
- Satu Tewas, Tujuh Hilang Dalam Kecelakaan Dua Heli Militer Jepang
PGRI Kecamatan dan Himpaudi Cabang Dilantik
“Kita msih ingat kata kata yang sangat legendaris ini. Jangan bertanya apa yang dapat diberikan negara kepada anda, tetapi apa yang dapat anda berikan kepada negara. Kata kata ini sangat relevan terhadap posisi anda sebagai pengurus PGRI, dimana sesuai visi misi salah satunya bagaimana berperan aktif menyukseskan pembangunan,” ucap ketua PGRI Kota Samarinda Harimurti WS dalam sambutannya usai melantik 8 pengurus PGRI Kecamatan dan cabang khusus Himpaudi kota Samarinda di aula rumah jabatan wali kota, Jumat (6/11/2015).
Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan PGRI, baik pengurus PGRI maupun guru guru yang secara otomatis adalah anggota PGRI untuk berperan aktif dalam pembangunan. “Kita juga bisa memberikan kritikan, tetapi kritik konstruktif. Sebagai kalangan intelektual, bukan hanya mengkritik saja, tapi memberikan solusi,” tandasnya.
Hal ini lanjutnya karena PGRI bukanlah LSM, melainkan ditekankannya sebagai organisasi pejuang pendidikan, profesi pendidikan dan ketenaga kerjaan sebagai mitra pemerintah. “Makanya perjuangan PGRI selalu teroganisasi dengan baik, siap bekerja sama dengan pemerintah. Jadi kita bukan LSM, melainkan organisasi profesi yang sama pula dengan profesi dokter maupun perawat,” tegas mantan kepala Dinas Pendidikan Samarinda ini.
Terkait kesepakatan bersama antara PGRI Samarinda dengan Polresta Samarinda yang dilakukan dalam rangkaian pelantikan, Harimurti menyebut sebagai implementasi antara PB PGRI dan Polri berkenaan mekanisme penanganan perkara dan pengamanan profesi guru.
“Jadi tidak ada lagi, orang tua melaporkan guru langsung disel,” tegas Harimurti.
Untuk itu, ia mengingatkan pula kepada para guru agar membuang jauh-jauh pendidikan gaya konvensional, ala militer, mengintimidasi dan sampai memukul. “Sekarang bukan jamannya lagi. Guru sebagai pengganti orang tua di sekolah,” tegasnya.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dalam arahannya mengharap pengurus PGRI yang baru dilantik bisa menjalankan amanah dengan penuh keyakinan dan keikhlasan. “Tentunya bisa memberikan pelayanan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Samarinda. Seperti yang disampaikan Pak Harimurti, PGRI bukan LSM, dan bagaimana memberikan masukan yang konstruktif bersama membangun kota ini. Kami sangat mengapresiasi dan terus dukung pemerintah,” ucap Jaang.
PGRI lanjutnya harus ambil peran bagaimana menyelesaikan masalah yang dihadapi guru, yang tentunya tidak sedikit persoalan yang harus diperjuangkan dan diselesaikan bersama pengurus PGRI.
“Jika guru memiliki kompetensi baik, maka lulusan akan baik. Apalagi pemerintah sudah memberikan porsi anggaran pendidikan sesuai UU,” tandasnya.
Menurutnya tidak mudah menjalankan organisasi dengan penuh semangat saja tanpa ada penunjangnya. “Memang mudah kita mengucapkan yel yel untuk semangat, mengucapkan yel yel solidaritas. Solidaritas mudah mengucapkannya, tapi harapannya saya bisa benar benar solid. Tolong saling menjaga dan komunikasi demi kesolidan di PGRI dalam mencapai visi misi organisasi,” imbuhnya.
Ditegaskannya organisasi bisa besar dan berwibawa tergantung dari pengurus dan anggota PGRI, apalagi organisasi mencetak anak anak bangsa. #hms2
DIGRAFIS:
PENGURUS PGRI KECAMATAN YANG DILANTIK
1. PGRI Samarinda Seberang, ketua Kusasi
2. PGRI Samarinda Kota, ketua Mulyadi
3. PGRI Samarinda Ilir, ketua Sukir
4. PGRI Loa Janan Ilir, ketua Dasmiah
5. PGRI Samarinda Ulu, ketua Iswardati
6. PGRI Sungai Pinang, ketua Agus Salim
7. PGRI Sungai Kunjang, ketua Akhmad Jamri
8. PGRI Sambutan, ketua Asnan
9. Himpaudi Samarinda, ketua Eryka Oktaviani
SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Samarinda sebagai mitra pemerintah sesuai visi misinya harus berperan aktif menyukseskan pembangunan dan ini menjadi tanggung jawab pengurus, termasuk memberi kritikan yang konstruktif.
“Kita msih ingat kata kata yang sangat legendaris ini. Jangan bertanya apa yang dapat diberikan negara kepada anda, tetapi apa yang dapat anda berikan kepada negara. Kata kata ini sangat relevan terhadap posisi anda sebagai pengurus PGRI, dimana sesuai visi misi salah satunya bagaimana berperan aktif menyukseskan pembangunan,” ucap ketua PGRI Kota Samarinda Harimurti WS dalam sambutannya usai melantik 8 pengurus PGRI Kecamatan dan cabang khusus Himpaudi kota Samarinda di aula rumah jabatan wali kota, Jumat (6/11).
Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan PGRI, baik pengurus PGRI maupun guru guru yang secara otomatis adalah anggota PGRI untuk berperan aktif dalam pembangunan. “Kita juga bisa memberikan kritikan, tetapi kritik konstruktif. Sebagai kalangan intelektual, bukan hanya mengkritik saja, tapi memberikan solusi,” tandasnya.
Hal ini lanjutnya karena PGRI bukanlah LSM, melainkan ditekankannya sebagai organisasi pejuang pendidikan, profesi pendidikan dan ketenaga kerjaan sebagai mitra pemerintah. “Makanya perjuangan PGRI selalu teroganisasi dengan baik, siap bekerja sama dengan pemerintah. Jadi kita bukan LSM, melainkan organisasi profesi yang sama pula dengan profesi dokter maupun perawat,” tegas mantan kepala Dinas Pendidikan Samarinda ini.
Terkait kesepakatan bersama antara PGRI Samarinda dengan Polresta Samarinda yang dilakukan dalam rangkaian pelantikan, Harimurti menyebut sebagai implementasi antara PB PGRI dan Polri berkenaan mekanisme penanganan perkara dan pengamanan profesi guru.
“Jadi tidak ada lagi, orang tua melaporkan guru langsung disel,” tegas Harimurti.
Untuk itu, ia mengingatkan pula kepada para guru agar membuang jauh-jauh pendidikan gaya konvensional, ala militer, mengintimidasi dan sampai memukul. “Sekarang bukan jamannya lagi. Guru sebagai pengganti orang tua di sekolah,” tegasnya.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dalam arahannya mengharap pengurus PGRI yang baru dilantik bisa menjalankan amanah dengan penuh keyakinan dan keikhlasan. “Tentunya bisa memberikan pelayanan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Samarinda. Seperti yang disampaikan Pak Harimurti, PGRI bukan LSM, dan bagaimana memberikan masukan yang konstruktif bersama membangun kota ini. Kami sangat mengapresiasi dan terus dukung pemerintah,” ucap Jaang.
PGRI lanjutnya harus ambil peran bagaimana menyelesaikan masalah yang dihadapi guru, yang tentunya tidak sedikit persoalan yang harus diperjuangkan dan diselesaikan bersama pengurus PGRI.
“Jika guru memiliki kompetensi baik, maka lulusan akan baik. Apalagi pemerintah sudah memberikan porsi anggaran pendidikan sesuai UU,” tandasnya.
Menurutnya tidak mudah menjalankan organisasi dengan penuh semangat saja tanpa ada penunjangnya. “Memang mudah kita mengucapkan yel yel untuk semangat, mengucapkan yel yel solidaritas. Solidaritas mudah mengucapkannya, tapi harapannya saya bisa benar benar solid. Tolong saling menjaga dan komunikasi demi kesolidan di PGRI dalam mencapai visi misi organisasi,” imbuhnya.
Ditegaskannya organisasi bisa besar dan berwibawa tergantung dari pengurus dan anggota PGRI, apalagi organisasi mencetak anak anak bangsa. #hms2
DIGRAFIS:
PENGURUS PGRI KECAMATAN YANG DILANTIK
1. PGRI Samarinda Seberang, ketua Kusasi
2. PGRI Samarinda Kota, ketua Mulyadi
3. PGRI Samarinda Ilir, ketua Sukir
4. PGRI Loa Janan Ilir, ketua Dasmiah
5. PGRI Samarinda Ulu, ketua Iswardati
6. PGRI Sungai Pinang, ketua Agus Salim
7. PGRI Sungai Kunjang, ketua Akhmad Jamri
8. PGRI Sambutan, ketua Asnan
9. Himpaudi Samarinda, ketua Eryka Oktaviani
Comments are closed.