BeritaKaltim.Co

Refleksi Pengorbanan Isi Pembangunan

AMANAT MENSOS: Kabag Persidangan Setwan Agus Hari Kesuma membacakan amanat Mensos dalam peringatan HUT ke-70 Hari Pahlawan di lingkungan Setwan.
AMANAT MENSOS: Kabag Persidangan Setwan Agus Hari Kesuma membacakan amanat Mensos dalam peringatan HUT ke-70 Hari Pahlawan di lingkungan Setwan.

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Dipimpin Kepala Bagian Persidangan Agus Hari Kesuma sebagai inspektur upacara, Peringatan Hari Pahlawan 10 November di halaman Sekretariat DPRD Kaltim berjalan khidmat.

Dalam upacara yang diikuti oleh pejabat struktural dan pegawai Sekretariat DPRD Kaltim itu, disampaikan pula amanat dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terkait peringatan 70 tahun HUT Republik Indonesia.

“Suatu usia kemerdekaan yang cukup matang untuk ukuran sebagai bangsa yang dewasa dalam bernegara. Peringatan hari pahlawan dapat dijadikan sebagai cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan, dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus bekerja dan bekerja mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera,” ungkap Agus membacakan amanat dari Mensos.

Harapan tersebut juga sebagai cita-cita perjuangan bangsa yang termuat dalam sila kelima Pancasila. Selain itu sebagai momentum menumbuhkembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial. Peringatan upacara yang dikomandani Kasubag Pelayanan Masyarakat Rasman juga diisi pembacaan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik oleh Kasubag Perpustakaan dan Dokumentasi Andi Abdul Razaq.

Peringatan Hari Pahlawan tahun 2015 mengangkat tema “Semangat Kepahlawanan Adalah Jiwa Ragaku”. Makna dari tema tersebut adalah untuk menginternalisasi jiwa semua anak bangsa agar nilai kepahlawanan terpatri dan masuk dalam sanubari untuk meneladani sifat-sifat kepahlawanan.

Saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan persatuan, keutuhan dan produktivitas bangsa. Mulai terjadinya konflik intoleransi antarumat beragama, berkembangnya paham radikalisme, tawuran antarkampung maupun antar pelajar. Juga maraknya penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak dan perempuan dan beberapa masalah lain.

Keadaan ini jauh dari apa yang dicita-citakan dan diperjuangkan oleh para pendiri bangsa. “Untuk itu marilah momentum ini kita jadikan satu langkah baru untuk membangun keyakinan dan optimisme kita sebagai warga bangsa untuk dijadikan landasan revolusi karakter bagi bangsa Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat,” sebutnya. #adv/lia/dhi/oke

Comments are closed.