BeritaKaltim.Co

Dispertan Uji Coba Budidaya Bawang Merah di Labanan Jaya, Berau

Dinas Pertanian dan  Tanaman Pangan (Dipertan) Berau melakukan  budidayakan bawang merah, mengawali uji coba tersebut  di Labanan Jaya, Kecamatan Terluk Bayur.
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dipertan) Berau melakukan budidayakan bawang merah, mengawali uji coba tersebut di Labanan Jaya, Kecamatan Terluk Bayur.

BERITAKALTIM.COM – BERAU – Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dipertan) Berau melakukan budidayakan bawang merah, mengawali uji coba tersebut di Labanan Jaya, Kecamatan Terluk Bayur.

Dispertan optimis, program ini akan berhasil di Kabupaten Berau, dan kedepan budidaya bawang merah ini akan dikembangkan di Kecamatan lainnya.
Kepala Dispertan Berau, Ir H Ilyas Nasir menjelaskan, bahwa uji coba bawang merah ini adalah upaya sebuah langkah terobosan untuk menjaga produksi bawang merah secara nasional. Oleh sebab itu, lanjut Ilyas, Pempus menyiapkan program budidaya 10 hektar dan Pemprov 4 hektar yang diterapkan di Kabupatenh Berau.
“ Awal uji coba di Labanan Jaya ini bafru 1 hektar. Sementara yang 13 hektar itu nanti akan dibudidayakan di semua kecamatan,” urainya.
Budidaya bawang merah di Labanan Jaya tersebut, dikatakan Ilyas, menggunakan lahan sawah, dan penananamannya tetap mengandalkan system perawatan, tidak mengenal musim hujan maupun kemarau, tetap melakukan penyiraman rutin.
“ Nah, inilah bedanya menanam bawang merah dengan komuditas yang lain. Khususnya bawang putihmembutuhkan lahan yang kering, tidak bisa menggunakan lahan basah ,” terangnya.
Ilyas kembali menambahkan, persatu hektar pada idealnya budidaya bawang merah ini membutuhkan lima orang , dan 1 hektar disediakan bibit sebanyak 1 ton, pada masa panennya nanti akan menghasilkan 10 ton bawang merah.
“Sementara waktu petani bawang merah di Lababan Jaya menggunakan alat manual (cangkul). Tetapi jika nanti uji coba bawang merah ini berhasil , akan kami bantu dengan peralatan yang lebih canggih, yakni Cultivator guna mempermudah dan mempercepat proses budidaya barang merah di Berau,” ujarnya lagi.
Kendati menggunakan alat manual, menurut Ilyas, antusias petani Berau uar biasa melakukan budidaya bawang merah ini, salah satu bukti beberapa kecamatan, seperti Kecamatan sambaliung, Gunung Tabur, Segah, Kelay, Tubaan, batu Putih, Talisayan serta kecamatan lainnya juga sudah siap melakukan tanam bawang merah, dengan lahan yang tersedia di masing – masing daerah.
“ Makanya proses budidaya bawang merah ini kami kembangkan terus ke daerah kecamatan yang lain juga. Yang penting di lahan yang tersedia itu harus tersedia air untuk menyiram tanaman tersebut,” imbuhnya.
Upayayang dilakukan pemerintah ini lantaran di daerah sentra bawang merah, seperti Kabupaten Brebes maupun daerah lain sudah mengalami penurunan produksi dalam beberapa tahun terakhir.
Hal itu disebabkan umbi bawang merah yang dijadikan benih petani banyak mengandung penyakit akibat virus.
”Kalau benihnya sudah ada penyakit maka ketika tumbuh tidak bisa maksimal lantaran rentan terkena hama. Akibatnya petani terpaksa menggunakan pestisida berlebihan untuk menekan hama penyakit,” ujar Ilyas
Dirinya juga mengungkapkan rencana Kabupaten Berau akan dijadikan sentra perbenihan umbi mini bawang merah. “ Kalau daerah lain bisa, kenapa kita nggak bisa. Segala sesuatu yang bermabafaat harus berani melakukan uji coba, dengan didasari keseriusan dan ketekunan, Insa Allah semua pasti bisa,” Pungkasnya. #hel

Comments are closed.