BeritaKaltim.Co

SMAN 1 Rayakan Ulang Tahun ke 62

 NGAJAR. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang ketika mendapat kesempatan untuk memberikan motivasi pada kelas Inspirasi di SMAN 1 Samarinda (Foto yang bagus ada sama tomi, bubuhan kita nggak ada tadi)
NGAJAR. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang ketika mendapat kesempatan untuk memberikan motivasi pada kelas Inspirasi di SMAN 1 Samarinda

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Jumat (12/11/2015) kemarin, SMA Negeri 1 Samarinda genap berusia 62 tahun. Perayaannya kali ini pun terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Dimana Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang hadir langsung untuk merayakan bersama para murid, guru hingga para alumni dari berbagai angkatan di gedung SMA yang terletak di jalan Anang Hasyim.

Bahkan dalam kesempatan pagi itu, usai memberikan sambutannya Jaang juga kebagian tugas memberikan motivasi kepada para siswa di kelas inspirasi yang merupakan bentukan dari para alumni. Bahkan pengalamannya sebagai anak petani, tak pernah bosan-bosannya ia sampaikan kepada para pelajar sebagai contoh dalam memberikan spirit agar tak pantang menyerah dalam mewujudkan cita-cita dimasa mendatang.
”Saya saja yang anak petani tinggal di hulu mahakam siapa sangka bisa jadi Wali Kota, masa kalian tidak bisa,” seru Jaang ketika memberikan motivasi di kelas inspirasi tersebut. Kepiawaian orang nomor satu di Samarinda ini dalam memberikan inspirasi bagaikan dosen yang lagi mengajar di ruang kelas.
Tak heran jika sekitar dua puluhan murid yang hadir terpukau dengan resep jitu yang disampaikan Jaang mengenai langkah menuju jalan kesuksesan yang diambil dari pengalamannya dari hanya seorang anak petani tetapi mempunyai tekad tinggi untuk terus mengenyam pendidikan.
Karena menurutnya pendidikan merupakan salah satu resep yang dapat mengubah hidup seseorang bisa lebih baik hingga sampai bisa memutus mata rantai kemiskinan.”Karena orang memiliki pendidikan tinggi tentu beda dengan pola pikir orang bersekolah yang hanya sampai tingkat sekolah dasar, begitupun dengan cara bertindaknya, wawasannya serta trategi dalam mencapai sasaran,” urai Jaang.
Sehingga sambung dia mereka yang mengenyam pendidikan tinggi, rata-rata goalnya akan lebih sukses. Jaang sendiri tak mempungkiri jika banyak pengalaman pahit yang dialaminya sewaktu masih mengenyam pendidikan mulai dari kampung halaman hingga sampai hijrah ke kota Tepian.
”Dulu waktu SMA saya cuma hanya punya tiga celana sekolah saja, yakni warna abu-abu, putih dan celana sekolah biasa. Begitupun pada saat kuliah karena saya terlahir dengan keadaan ekonomi yang biasa jadi waktu berangkat kuliah setiap hari terpaksa harus berjalan kaki mulai dari jalan Ruhui rahayu menuju jalan Muso Salim dan semua saya lakukan dengan senang hati demi bisa mendapat ilmu di bangku kuliah,” akunya.
Kendati berbeda dengan era sekarang, ia menginginkan sudah seharusnya para pelajar SMA Negeri 1 bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan yang memang telah disiapkan oleh Pemerintah sebaik mungkin.
”Karena anak – anak sekarang dituntut hanya untuk belajar, mengingat sarana sudah ada begitupun fasilitas dan akomodasi juga disipakan orang tua bagi yang berprestasi dan tidak mampu ada beasiswa, jadi diera sekarang semua sudah tersedia,”ungkapnya. #HMS5

Comments are closed.