SAMARINDA, BERITAKALTARA.COM – DPRD Kaltim menggelar rapat paripurna ke-36 tentang pengesahan revisi jadwal masa persidangan III tahun 2016, dan penyampaian laporan Badan Anggaran terhadap rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang APBD Tahun 2016, Jumat (13/11/2015).
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim Dody Rondonuwu, didampingi Kabag Persidangan Setwan Agus Harikesumah.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Dody Rondonuwu menjelaskan rapat paripurna ini merupakan hasil dari rangkaian proses pembahasan APBD Kaltim 2016. Di antaranya, sebagaimana proses pembahasan terhadap rancangan KUA dan PPAS APBD 2016 yang dimulai dari rapat paripurna ke-31 dengan agenda penandatanganan kesepakatan KUA-PPAS rancangan APBD 2016 pada 20 Oktober 2015.
“Selanjutnya pada 3 November diadakan rapat paripurna ke-33 dengan agenda penyampaian nota keuangan dan Raperda tentang APBD Provinsi Kaltim 2016,” kata Dody.
Setelah itu dilanjutkan rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kaltim atas nota penjelasan keuangan dan Raperda tentang APBD 2016 dan kemudian dilanjutkan agenda penyampaian jawaban pemerintah Kaltim terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kaltim tentang Nota Keuangan dan Raperda APBD 2016.
“Untuk itu, atas nama pimpinan DPRD Kaltim saya ingin menyampaikan ucapakan terima kasih kepada Badan Anggaran DPRD, komisi-komisi dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kaltim yang telah bekerja keras untuk melakukan pembahasan secara bersama-sama menggodok rancangan APBD 2016 hingga bisa di paripurnakan pada hari ini,” tutur Dody.
Kabag Persidangan Agus Harikesuma mewakili Sekwan membacakan laporan Banggar menyebutkan waktu pengesahan APBD Provinsi Kaltim secara otomatis berpengaruh pula terhadap pengesahan APBD kabupaten/kota.
”Dan sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa waktu pengesahan APBD minimal satu bulan sebelum berakhirnya tahun 2015,”kata Agus.
Setelah melakukan rapat anggaran maka disepakati bahwa pendapatan Kaltim 2016 Rp 10 triliun lebih atau berkurang 3,37 persen dari APBD Perubahan 2015. Di antaranya, belanja langsung Rp 5 triliun lebih, nilai ini turun 1,06 persen dibandingkan tahun lalu. #adv/bar/oke
Comments are closed.