SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Virus HIV dan AIDS merupakan penyakit yang belum ada obatnya dan sangat berbahaya, penderitanya pun banyak pada usia kerja. Untuk itu penanggulangan penting dilakukan oleh semua pihak.
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
Setahun Penderita HIV AIDS Mencapai 101 Orang
Asisten III Pemkot Samarinda Ridwan Tassa ketika membuka seminar AIDS kemarin di balaikota mengatakan kalau peran aktif masyarakat disini sangat diharapkan khususnya dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan HIV AIDS.
Oleh itu seminar yang dilaksakan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan (BPMP) Samarinda ini kemarin pagi menurut Ridwan sangat bermanfaat karena tanpa kepedulian dan kerjasama melalui seminar tadi sudah barang tentu program pencegahan tidak akan memberikan hasil optimal.
”Jadi wajar kalau peserta yang hadir hari ini melibatkan para organisasi perempuan atau masyarakat baik dari kelompok PKK Kota hingga kelurahan dan dasawisma, LPM, hingga tokoh agama dan masyarakat,” ungkapnya.
Karena tujuan Pemerintah sambung dia ingin melakukan pencegahan yang sifatnya berbasis masyarakat. Sementara, salah satu nara sumber dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Samarinda Akhmad Basuki mengatakan kasus HIV AIDS yang terjadi sepanjang tahun 2015 hingga bulan Agustus terdapat penderita sebanyak 101 orang.
“Masing-masing terdeteksi HIV 41 orang dan AIDS 52 orang, dengan rincian 71 laki-lak dan 30 orang wanita yang kesemuanya berada pada usia produktif antara 20-35 tahun,” beber Basuki. Faktor resiko penyakit ini jelasnya disebabkan melalui jarum suntik, pelanggan PSK, gay, homo seksual, waria hingga faktor kelahiran.
“Untuk itu sebagai upaya antisipasi dan penanggulangan dari kita semua adalah kesadaran, pemahaman sekaligus menyampaikan kembali informasi ini kepada masyarakat luas,” pintanya. #HMS3
Next Post
Comments are closed.