SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Keinginan tim penyuluh pertanian di Samarinda untuk memiliki gedung Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Mitra Tani Sambutan perlahan demi perlahan mulai terwujud. Belum lama ini telah dilakukan peletakan batu pertama di Jalan Zipurr Makroman, Kecamatan Sambutan, sebagai tahap awal proses pembangunan.
Trending
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
- Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
- Prabowo dan Gibran Berangkat Dari Kartanegara Ke Gedung KPU
- Satu Tewas, Tujuh Hilang Dalam Kecelakaan Dua Heli Militer Jepang
Balai Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Sambutan Mulai Berdiri
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah Kota Samarinda (BKP3D) Ary Yasir Pilipus mengatakan sebenarnya keinginan tim penyuluh pertanian Sambutan untuk memiliki gedung sebagai balai penyuluhan pertanian sudah sangat lama sekali.
Namun keinginan tersebut baru bisa terwujud saat sekarang di kecamatan Sambutan. Mengingat kata dia tanah sebagai tempat berdirinya balai nanti juga sangat luas, sehingga dipastikan gedung tersebut bakal bisa mengakomodir para petani untuk ikut dalam berbagai penyuluhan pertanian maupun perikanan.
Sehingga dengan dimulainya peletakan batu pertama menurutnya menjadi bukti hasil perjuangan panjang tim penyuluhan Kota Samarinda yang memang berkeinginan mempunyai cita – cita memiliki bangunan untuk penyuluhan agar segera terwujud.”Memang yang menjadi hambatan sekarang adalah masih kesulitannya menunggu pemutihan masalah lahan dan mungkin akhir tahun sedikit demi sedikit masalah ini terselesaikan sehingga untuk pembangunannya baru bisa berjalan tahun depat,” ungkap Ary.
Ia menambahkan pembangunan serupa juga akan dilakukan pada kawasan kecamatan Sungai Kunjang. Dimana untuk proses pembagunannya sudah lama mendapatkan SK Wali Kota Samarinda, dengan luasan lahan berkisar 1,3 Hektare, walaupun menurut persyaratan minimal 2 Hektare.
“Selain di wilayah Kecamatan Sambutan dan Sungai Kunjang, pengembangan pembangunan sebenarnya juyga akan mengarah pada wilayah Lempake, Palaran dan semuanya sudah disetujui dari Pusat untuk membantu proses pembangunannya.
Cuma kita masih terkendala dengan lahan yang masih menunggu dari aset Pemkot, karena kita tahu semua urusan tanahnya yang belum selesai karena kepengurusannya penuh dengan proses, mulai diukur, ditetapkan dan dibuatkan SK Wali Kota kemudian diserahkan serta baru boleh dibangun dengan syaratnya minimal 2 H, jadi memang harus bersabar,”akunya.
Padahal jelas Ary, Pemerintah Pusat sudah siap membantu untuk membangun dengan catatan asal lahannya sudah siap dan urusan lainnya juga beres. karena untuk tahun ini menurut peraturan baru pihaknya juga mendapat persetujuan APBD Provinsi yaitu satu bangunan untuk balai seperti di kecamatan sambutan yang akan dibangun dan satu lagi dari Pemerintah Pusat jadi sebenarnya ada dua bangunan.
Ia berharap dengan berdirinya balai nanti setidaknya bisa sebagai wadah para petani untuk mewujudkan swasembada pangan yang tangguh meningkatkan kesejahteraan para petani secara luas dengan menjadikan produknya sebagai percontohan.“Balai ini diharapkan bisa membina SDM pertanian supaya bertambah baik untuk menghasilkan kualitas yang bagus di Kota Samarinda,” pintanya. #HMS14
Next Post
Comments are closed.