TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati 2015 yang diselenggarakan oleh KPU Berau, Kamis (26/11/2015) di Ballroom Swara Cantika hotel mengungkap mengenai pengelolaan pemerintahan yang bersih, pemanfaatan SDA hingga pengelolaan lingkungan, sesuai dengan tema Peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas pelayanan publik dan penataan lingkungan.
Sorak sorai motivasi untuk paslon dari masing-masing tim pendukung mewarnai suasana ballroom Swara Cantika,yang mana Debat ini dipandu oleh I Made Kertayasa dari TVRI Kaltim dengan tiga panelis DR Yaya Rayadin ahli lingkungan dari Universitas Mulawarman, Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum UGM, Zainal Arifin Muchtar dan ahli ekonomi DR Ichsanudin Noorsy.
Mengenakan busana koko warna putih paslon H Achmad Rifai- H.Fahmi Rizani (Arif) tampil di atas panggung debat, sementara pasangan H.Muharram – H Agus Tantomo dengan fashion khas batik seperti yang telihat di spanduk atau atribut kampanye lainnya, juga hadir PJ Bupati Berau Syafrudin, jajaran anggota DPRD, kalangan politisi, LSM, ormas dikursi undangan, sedangkan ketua KPU RI yang digadang hadir, ternyata tidak bisa karena keterlambatan.
Paslon, oleh pemandu didaulat untuk memaparkan visi misi pada sesi pertama dipatok waktu 2 ½ menit yang kemudian sesi kedua adalah pendalaman visi dan misi dengan waktu 2 ½ menit.
Paslon 1 Arif didaulat panelis DR Yaya Rayadin ahli lingkungan dari Universitas Mulawarman agar memaparkan visi dan misinya secara singkat padat jelas serta mengungkapkan dua buah isu lingkungan. Rifai menjelaskan isu yang pertama adalah ketika kita mendarat dari udara, tampak masih terlihat kiri kanan, masih ada tutupan hutan sekitar 78 persen. Isu kedua adalah fihaknya akan terus membuat taman kota atau ruang terbuka hijau di Kabupaten Berau.
Sedangkan Paslon 2 , sesuai dengan visi dan misinya bersama sejahtera unggul dan berdaya saing. Pada isu lingkungan, Muharram mengungkapkan bahwa pertambangan ke depan berdasarkan yang ada pada visi dan misi mereka, bukan lagi primadona.
“Kami akan alihkan ke ekonomi kerakyatan, pariwisata, perikanan kelautan dan pertanian,” ujar Muharam.
Konsep perubahannya seperti apa? tanya panelis.
Menurut Muharram, konsepnya bukan mengelola hutan KBK (kawasan budidaya kehutanan) tetapi dikembangkan secara arif .”Selama ini masyarakat sekitar hutan tidak memiliki modal, untuk makan aja susah. Kita akan berikan pinjaman kepada masyarakat,” paparya.
Pada segmen penajaman visi misi, yang waktunya dipatok 2 ½ menit, DR Zainal Ariifn Muchtar menyodok paslon Muharram dengan pertanyaan ketika ingin menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa?
Muharram memaparkan bahwa untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa harus dimulai dari sang pemimpin, artinya dari atas ke bawah, yang kemudian memperbaiki pelayanan publik , serta sistem yang transparan dan bertanggung jawab.
Sedangkan paslon 1 Arif, disodok panelis DR Zainal Arifin Muhtar dengan intruksi presiden melakukan percepatan pembangunan, serta apa saja yang dilakukan untuk melakukan pengelolaan keuangan daerah untuk pencegahan korupsi yang berbasis IT.
Rifai memaparkan berkaitan dengan UU Pemerintahan Daerah nomor 23 tahun 2014 pasal 8, kita harus bisa menempatkan porsi kerja. Dalam hal ini Rifai juga menceritakan perjalanannya sebagai Wabup selama 10 tahun yang mana pembagian tugas antara bupati dan wakil bupati terkait pengawasan dan hal lainnya.
Karena waktu yan sangat terbatas sesuai dengan ketentuan Debat Publik , beberapa pertanyaan panelis ini hampir tidak bisa dijelaskan tuntas oleh paslon masing-masing.
Pada sesi tanya jawab sesama paslon, Muharram menanyakan kepada paslon Arif, bahwa ketika menjabat sebagai wakil bupati 10 tahun, pernah mencanangkan wajib belajar 12 tahun, namun sebut Muharram , dia kerap menemukan anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya.
Disodok pertanyaan lawan politiknya, Rifai menjelaskan bahwa angka pendidikan meningkat di tahun 2008 dan sebenanrya memang pemerintah Berau telah mencanangkan program wajib belajar 12 tahun yang artinya bebas biaya. Namun memang pada perjalanannya kadang ada saja oknum sehingga terjadi hal demikian.
Sedangkan sodokan balik bertanya, paslon Arif ke Muharram, bahwa bagaimana hubungan legislatif ke eksekutif, jika di bawah tekanan politik?
Muharam menjelaskan bahwa DPRD adalah wakil rakyat, tentunya harus menjalin hubungan dengan semua, dan mengenai lawan politik. Muharram yakin bahwa kalau lawan politik tidak setuju dalam artian ditekan, sementara program yang akan ditawakan adalah pro rakyak.
“Maka kita akan undang ketua RT, masyarakat tentang program yang pro ke rakyat,” ungkapnya.
Dengan jelasnya lagi, Agus Tantomo menyebutkan bahwa yang dimaksud adalah seperti fihaknya didukung oleh 12 anggota DPRD dari partai pendukung, sedangkan lawan politiknya didukung sejumlah 18 wakil rakyat. Namun kembali kepada pemaparan Muharram tadi, jika memiliki program yang pro ke rakyat, mengapa tidak.
Pada penutup paslon wabup Agus Tantomo melantunkan pantunnya; Dari Sambarata hingga Maratua, semua rata pilih nomor 2, Naik perahu baru ke pulau Derawan, perahu lama biar saja karam, Kalau ingin Berau menawan, Bupatinya tentunya saja Muharram. Usai pantun Agus, sorak sorai terutama dari tim kampanyenya. #HEL
Comments are closed.