SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Maraknya pemberitaan mengenai tempat makan yang positif mengandung babi atau bahan tidak halal lainnya, membuat Anggota DPRD Kaltim Ahmad Rosyidi angkat bicara. Ia mengimbau masyarakat Kaltim agar lebih waspada dalam mengonsumsi jajanan diluar.
“Terutama kepada dinas-dinas terkait pengawas makanan Kaltim, agar lebih ketat mengawasi seluruh gerai makanan siap saji yang ada di Kaltim,” kata Ahmad Rosyidi.
Mengenai pemberitaan terhadap salah satu gerai penyedia makanan siap saji yang mengandung babi di Balikpapan, memang benar adanya. Tim Gabungan Operasional Razia Daging Ilegal yang terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan, Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Balikpapan, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat‑obatan dan Kosmetika (LP POM), dan BPPOM Provinsi, Pihak Kepolisian, Satpol PP dan lainnya, menemukan dua bumbu di restoran tersebut yang positif mengandung bahan tidak halal.
“Jika sudah begini, masyarakat dituntut harus lebih waspada jika ingin mengonsumsi makanan di luar. Terutama gerai franchise,” kata Ahmad Rosyidi lagi.
Terlebih, menyangkut produk yang diproduksi dari negara asing. Biasanya, label yang sering digunakan produk luar itu terkadang bertuliskan, this product contain substance from porcine. Artinya, produk itu mengandung bahan dari babi. Selain itu, istilah sains yang digunakan produk mengandung bahan hewan babi itu antara lain seperti tulisan pork yang berarti bahan daging babi di dalam masakan. Swine, istilah yang digunakan untuk seluruh kumpulan spesies babi, hog bahan dari babi dewasa, boar untuk istilah babi liar atau babi hutan, lard yang berarti lemak babi pembuat minyak masak dan sabun, bacon daging hewan babi yang disalai dan lain sebagainya.
”Masyarakat harus hati-hati jika menemukan istilah atau label itu. Memang, masih banyak produk lain yang bebas dipasarkan tanpa ada status jelas. Kewaspadaan masyarakat dituntut lebih dalam upaya mengkonsumsi panganan dan produk sehat dan halal,” imbau Politikus Fraksi PKB ini. #adv/tos/dhi/oke
Comments are closed.