BeritaKaltim.Co

Reses Josef di Penajam Paser Utara dan Paser

BANYAK KELUHAN: Josef berpose bersama warga Desa Telemow, Sepaku PPU  di sela-sela resesnya  belum lama ini.
BANYAK KELUHAN: Josef berpose bersama warga Desa Telemow, Sepaku PPU di sela-sela resesnya belum lama ini.

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Anggota DPRD Kaltim asal daerah pemilihan Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser Josef mengaku prihatin terhadap maraknya pengguna narkoba dan inhalan. Terlebih pengguna barang haram tersebut sudah sampai ke pelosok desa.

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan reses yang dilakukannya di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.

Disampaikan Josef, saat reses banyak warga yang mengeluh tentang maraknya anak sekolah yang menggunakan narkoba dan inhalan atau yang lebih dikenal dengan mengisap lem. Hal ini berdampak pada perilaku anak yang terlihat berani dan kadang lupa diri. Bahkan sampai meresahkan warga sekitar.

“Mereka berharap ada tindakan tegas dari pihak kepolisian dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional untuk mengatasi masalah ini. Masyarakat khawatir, jika dibiarkan anak-anak mereka juga akan terpengaruh dengan perbuatan negatif tersebut,” ucapnya.

Selain masalah narkoba, Politikus Partai Gerinda ini juga mendapatkan aspirasi lain dari masyarakat. Di antaranya adalah perbaikan infrastruktur berupa jalan lingkungan, jembatan, dan jalan usaha tani. Warga meminta agar Josef selaku wakil rakyat mereka dapat membantu memperjuangkan perbaikan infrastruktur jalan akses masuk ke desa mereka dan akses jalan penghubung ke desa lain. Hal ini untuk mempermudah masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian mereka.

Masyarakat juga memohon agar Josep dapat mengingatkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terkait dengan persoalan sumber air bersih dan listrik yang dari puluhan tahun lalu belum terselesaikan hingga saat ini.

Sementara itu, di bidang pendidikan, masyarakat berharap agar anak-anak mereka yang masih SD,SMP dan SMA maupun di perguruan tinggi dapat dibantu biaya pendidikannya melalui Beasiswa Kaltim Cemerlang 2016. Namun mereka mengeluhkan lambatnya informasi yang masuk ke desa mereka dikarenakan tidak adanya fasilitas internet yang merupakan akses utama untuk mengetahui informasi tentang Beasiswa Kaltim Cemerlang.

“Untuk itu kami berharap pemerintah dapat memperhatikan aspirasi ini. Sebaiknya pemerintah dapat membuat formulasi bagaimana agar informasi Beasiswa Kaltim Cemerlang ini dapat sampai ke pelosok desa. Sehingga beasiswa tersebut tidak hanya dapat dirasakan oleh masyarakat yang ada di desa,” harapnya.

Selain itu warga dan tokoh masyarakat PPU juga berharap agar lahan tidur tidak produktif milik Pemkab PPU dapat dipinjamkan kepada masyarakat untuk bercocok tanam. Menurut mereka, hal itu lahan tersebut lebih baik dimanfaatkan, daripada tidak dijadikan apa-apa.

“Selain bermanfaat, lahan tersebut juga dapat menjadi mata pencaharian warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Selanjutnya, aparatur desa dan tokoh agama meminta bantuan untuk renovasi dan pembangunan rumah ibadah seperti gereja, mesjid dan mushola melalui APBD Perubahan 2016 Provinsi Kaltim. Mereka berharap rumah ibadah di desa mereka dapat lebih representatif seperti rumah ibadah di desa kecamatan-kecamatan lain.

Warga juga mengeluhkan betapa buruknya kualitas beras raskin yang dibagikan pemerintah, mereka meminta agar dilakukan pengawasan terhadap distribusi beras raskin ini agar benar-benar tepat sasaran. Agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh warga yang berhak menerima. #adv/lin/oke

Comments are closed.