SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Menjadi sejarah, 9 Desember 2015 untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan Pilkada serentak. Tak kurang dari 269 Kabupaten/Kota se Indonesia melaksanakan pemilihan Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota. Tak terkecuali Samarinda, yang saat ini telah siap melaksanakan Pilkada serentak.
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
Bertekad Jadikan Samarinda Percontohan Pelaksanaan Pilkada Serentak
Penjabat (Pj) Wali Kota Samarinda Dr Meiliana mengatakan Pilkada adalah amanah konstitusi dan rakyat. “Ini adalah konsekuensi dari negara Demokrasi. Jadi wajib didukung semua pihak,” tegas Meiliana kemarin.
Menurutnya, dalam pesta Demokrasi ini harusnya tidak ada satupun masyarakat yang tidak tersentuh, semua masyarakat harus ikut menyukseskan, sehingga wajib hukumnya bagi masyarakat yang punya hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 9 Desember 2015.
“Saya minta kepada semua warga Samarinda untuk menggunakan hak suaranya dengan mencoblos gambar pasangan calon pilihannya di TPS terdekat pada tanggal 9 Desember 2015. Kita bertekad dalam pilkada tahun ini Samarinda bisa menjadi percontohan pelaksanaan Pilkada serentak di Indonesia,” ucap Meiliana.
Oleh sebab itu sebutnya, selain masyarakat perlu ikut aktif menyukseskan Pilkada, yang tak kalah pentingnya adalah juga menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif. “Jangan golput, komitmen menjaga situasi tetap aman dan kondusif,” imbuhnya.
Diingatkannya perbedaan pilihan calon jangan sampai membuat terpecah belah hingga berpolemik. “Cukup kita selesaikan di bilik suara. Setelah itu, walaupun berbeda jagoan, tetap rukun. Jangan mentang mentang beda pilihan, berangut rangutan, kada berteguran. Masak silaturahmi terputus karena beda pilihan,” pesannya.
Ia mengajak juga agar masyarakat memilih untuk Samarinda yang lebih baik sesuai pilihan hati masing masing dan menyakini pilihannya adalah yang terbaik dan bisa membawa Samarinda semakin baik.
“Jangan sampai money politik. Jangan sampai kita memilih karena dikasih uang atau semacamnya. Jika ada seperti, jangan dipilih karena dari awalnya saja sudah salah. Bagaimana nanti membangun kota kita tercinta ini,” pungkas Meiliana mengakhiri pembicaraan.#hms2
Comments are closed.