BeritaKaltim.Co

Perencanaan Pengelolaan Hutan Perlu Perhatian Intensif

Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin mengatakan perlunya perencanaan pengelolaan hutan secara menyeluruh di kawasan Provinsi Kalimantan Timur agar pemanfaatan sumber daya hutan dan pengelolaan lingkungan (ekosistem hutan) dapat lebih terarah dan terjaga kelestariannya.

“Perlu lebih intensif dalam pengelolaan daerah aliran sungai di wilayah Kaltim. Selain dengan menjaga kelestarian sumber daya hutan serta lingkungan ekosistemnya, juga agar dapat menjaga kelestarian sumber daya air sehingga masyarakat Kaltim bisa mendapatkan air yang sehat untuk dikonsumsi,” ucapnya.

Untuk mengarah ke hal tersebut, maka diperlukan beberapa langkah-langkah yang dinilai penting dalam menjaga hutan. Di antaranya, perlu gerakan reboisasi dan rehabilitasi lahan yang lebih cepat dan lebih efektif karena kritisan lahan di wilayah Kaltim sudah sedemikian berat.

Selain itu perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia petani dan petugas pendamping dan penerapan teknologi intensifikasi dan integrasi pertanian yang ramah lingkungan. Terutama integrasi antara peternakan dengan tanaman pangan dan tanaman perkebunan.

“Perlu ada perlindungan lahan pertanian dari aneksasi tambang atau alih fungsi lahan pertambangan menjadi lahan pertanian, penetapan kawasan pengembangan pertanian yang tidak diperkenankan berubah fungsi lain,” harapnya.

Politikus PKB itu menambahkan, untuk memperkuat bidang pertanian menjadi andalan ekonomi bagi Kaltim dalam jangka panjang, maka harus dialokasikan anggaran pada bidang pertanian minimal 5 persen dari anggaran belanjanya.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mendorong munculnya industri-industri produk turunan dari komoditas perkebunan, seperti industri minyak sawit dan produk bahan bakar nabati dan industri-industri lain dari produk unggulan tersebut.

“Merangsang pertumbuhan sektor peternakan melalui pemberian insentif, penyelamatan sapi betina produktif, penambahan indukan dengan melakukan pembelian sapi bibit, mengoptimalkan program kawin suntik dan alam serta penambahan pejantan agar tidak terjadi kawin antarkeluarga,” tutupnya. #adv/lin/oke

Comments are closed.