SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Sejak dilantik seminggu lalu, Penjabat (Pj) Walikota Samarinda, Meiliana begitu giat melakukan peninjauan ke lapangan untuk melihat progress beberapa proyek Pemerintah menjelang akhir tahun anggaran 2015.
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
Tinjau Fly Over, Bentang Tengah yang Jatuh Sudah Dipotong potong
Seperti kemarin (2/12/2015) Meiliana bersama instansi terkait menyambangi lokasi Fly over Air Hitam. Sebagaimana diketahui, Fly over yang sedianya ditarget berfungsi menjelang akhir tahun ini masih meninggalkan pekerjaan rumah, yaitu pemasangan bentang tengah.
Dari hasil diskusi dengan pelaksana proyek, Meiliana mengatakan bentang tengah yang semula jatuh, sudah dipotong-potong dan saat ini tengah dibuatkan pengganti sehingga jika tidak ada halangan bentang tengah jembatan ditargetkan sudah bisa terpasang di bulan Februari tahun depan.
“Ini tanggung jawab PT Wika selaku kontraktor. Jadi kita tunggu dan doakan agar pekerjaan ini segera selesai karena fly over ini penting untuk memecah kemacetan di simpangan air hitam,” jelasnya.
Usai meninjau fly over, Meiliana bergerak mengecek kemajuan pembangunan pasar Baqa. Dikatakannya saat ini progress pembangunan tahap I sudah mencapai 95 % dengan selesainya bagian pondasi pasar dan tiang penopang.
“Total anggaran yang diperlukan Rp 65 miliar. Tapi dikucurkan secara bertahap. Rencananya pembangunan dilaksanakan selama tiga tahun. Jika berjalan lancar, mungkin akhir 2016 proyek ini selesai,” ujarnya.
Lebih lanjut, pasar di bilangan Jalan Sultan Hasanuddin, Samarinda Seberang ini akan dibangun tiga lantai. Untuk pasar tradisional ditempatkan di lantai dasar. Sementara lantai II dibangun ruko serta kios untuk para pedagang garmen dan beberapa kebutuhan rumah tangga.
“Di lantai paling atas juga ruko. Mungkin nanti akan ditambah aula serta beberapa sarana penunjang seperti musala dan food center. Dengan pembangunan kali ini, Pasar Baqa tak lagi menyandang status sebagai pasar tradisional karena selain jenis bangunan yang lebih baik, sarana yang disediakan juga menyerupai pusat perbelanjaan dan mal,” ungkapnya.
Meliana juga memantau pembangunan Rumah susun di Samarinda Seberang yang diperuntukkan bagi pedagang Pasar Segiri. Bangunan bertingkat yang dibangun dari dana APBN senilai hampir Rp 15 miliar tersebut semakin menjanjikan, pasalnya kemajuan pembangunan rusun tersebut sudah diatas 50 % dalam waktu 3 bulan sejak dibangun.
Disampaikannya, rusun yang terdiri dari 52 kamar-kamar tersebut akan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti pasar, terminal penyanggah, dan mini market sehingga rusun ini akan menarik dan layak huni karena semua fasilitas pendukungnya sangat dekat.
Terkait, hasil pantauannya ke beberapa proyek pekerjaan Pemkot Samarinda, dirinya mengaku puas dengan kinerja kontraktor. Hanya saja, harus tetap diawasi oleh pengawas dari Pemkot sehingga semua pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
“Kita berbicara mengenai kepentingan masyarakat, sehingga proyek ini harus diawasi dengan benar agar segera selesai sehingga dapat difungsikan sesuai tujuan pembangunannya,” tutupnya. #hms4
Next Post
Comments are closed.