BeritaKaltim.Co

Getaran Gempa Terasa di Tarakan Sampai Tawau

Kondisi ruang kerja Ilham Zein, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Nunukan, yang diposting di facebook Senin pagi.
Kondisi ruang kerja Ilham Zein, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Nunukan, yang diposting di facebook Senin pagi.

SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Gempa berkekuatan 6,1 skala richter terjadi di 29 km Timur Laut Tarakan, dengan kedalaman 10 kilometer, Senin (21/12/2015) pukul 02.47 dini hari. Getarannya dirasakan di Tarakan, Nunukan, Tanjung Selor Bulungan dan Tawau Malaysia.

Data dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa tersebut tidak berpotensi stunami. Tapi, dengan peristiwa tersebut menepis anggapan selama ini bahwa Pulau Kalimantan termasuk yang aman gempa. Setidaknya dengan kejadian gempa yang dialami warga Provinsi Kalimantan Utara ini sudah dua kali warga pulau besar itu mengalaminya. Sebelumnya gempa terjadi di Kinabalu Malaysia yang juga berada di atas pulau itu.

Gempa yang terjadi Senin dini hari mengundang kepanikan warga. Sejumlah foto-foto lokasi terposting di media sosial dengan kabar terjadi kerusakan di sana-sini. Sampai berita ini ditulis belum diketahui kebenaran foto-foto yang diposting tersebut apakah diakibatkan karena adanya gempa.

Seorang Wartawan Bernama Malaysia di Tawau, Amir Anuar, membuka postingannya di facebook terjadinya getaran gempat itu. “Gegaran yang cukup menegangkan. 1 st waktu rasa berdebar2. astaghfirullahaladziim… Semoga jauh dari bencana. Aamiin,” tulis Amir di akunnya, sekitar pukul 3.00 subuh.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Nunukan Ilham Zein juga memposting kondisi ruangan kantornya yang sudah berantakan. Bahkan flapon terlihat jebol.

Di Nunukan dan Tarakan juga para netizen melaporkan telah merasakan getaran beberapa detik. Gempa terjadi saat Warga penggemar sepakbola menonton siaran langsung liga Italia antara Lazio vs Inter Milan.

Ketika terjadi guncangan, sebagian warga panik dan keluar rumah. Sejauh ini belum diketahui apakah ada korban jiwa. #le

postingan amir anuar

Comments are closed.