TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Sejak sepekan terakhir sejumlah pedagang di pasar tradisional Sanggam Adji Dilayas (SAD) mengisyaratkan, harga sembako dan sayur-mayur akan terus melambung naik seiring meningkatnya permintaan menjelang hari Natal dan tahun baru 2016.
“Selain faktor ekonomi permintaan pasar, sebagian tanaman sayuran petani di Jawa dan Sulawesi saat ini banyak yang rusak atau busuk akibat hujan, dan selain itu ada keterlambatan pasokan, lantaran musim gelombang besar ” tutur Syamsuddin salah satu pedagang pasar SA , Minggu (27/12/2015).
Ia memberi gambaran, saat ini harga beberapa bahan pokok telah mengalami kenaikan bervariasi, mulai dari Rp2.000 hingga Rp 10.000 lebih per kilogramnya.
Muhammad Amin yang juga salah asatu pedagang di pasar SAD kepada media ini menyebutkan, bahwa kenaikan yang signifikan terjadi pada tomat yang semula Rp 21 ribu per kilo, saat ini melonjak naik Rop 35 ribu per kilonya. Begitu juga yang terjadi terhadap harga bawang merah yang semula Rp19 ribu, kini tembus Rp27 ribu per kilogram.
“Nah, apa lagi harga ayam potong, sebelumnya per kilonya hanya kisaran Rp 29 ribu, sekarang naik menjadi Rp 37 ribu perkilonya,” ungkapnya.
Diperkirakan kenaikan harga sembako dan sayur mayur akan terus terjadi hingga Natal dan tahun baru mendatang karena dipastikan permintaan juga meningkat.
“Diperkirakan harga akan terus naik hingga tahun baru mendatang,” ujarnya.
Suyono pedagang sayur lainnya memaparkan, saat ini harga eceran cabai rawit Rp25 ribu yang sebelumnya Rp19 ribu per kilogram.
Sementara cabai merah mengalami kenaikan lebih tinggi, yakni Rp21 ribu per kilogram dibanding sebelumnya berada di kisaran Rp15 ribu.
Selain cabai, bahan pangan lain seperti kentang kini dipatok di harga Rp15 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 11 ribu per kilogram, wortel dari Rp13 ribu menjadi Rp17 ribu per kilogram, sedangkan bawang putih dari Rp19 ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram.
“Banyak sayuran yang busuk sebelum dipanen, diduga yang mengakibatkan kenaikan harga sayuran, dan kenaikan harga seperti sekarang adalah bagian instrument perdagangan dimana – mana ” Imbuh Suyono.
Sebab dikatakan dia, setiap menjelang hari – hari besar pada umumnya hampir semua kebutuhan mengalami kenaikkan. “ Karena ya itu tadi, selain permintaan pasar cukup tinggi, ditambah barang langka. Jadi tidak perlu heran kalau ada salah satu komuditas dipasaran tiba – tiba harganya melambung tinggi,” tuturnya. #hel
Comments are closed.