BeritaKaltim.Co

Antisipasi Pencemaran Laut Bontang

Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin meminta kepada Badan Lingkungan Hidup segera mengantisipasi pencemaran laut di Bontang akibat zat fenol yang melebihi ambang batas. Menurut Syafruddin kondisi tersebut tidak bisa dianggap sepele, sebab keberadaan biota laut sudah terancam.

“Kalau dikatakan belum ada laporan kerusakan biota laut, apa harus menunggu biota laut mati baru diatasi. Seharusnya diantisipasi lebih dulu, apalagi jika sudah pernah ada penelitian satu titik di atas ambang batas yaitu 0,037 miligram/liter. Sementara batas maksimal menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 hanya 0,002 miligram/liter,” ungkap Politikus PKB ini, Kamis (31/12/2015).

Data dari BLH Kota Bontang, terdapat beberapa titik yang tercemar, namun terdapat satu titik pencemaran terparah, yaitu di perairan Pelabuhan Bontang Kuala. Polusi di perairan ini bukan hanya mengancam penghuni laut, namun nelayan juga terancam akan kehilangan hasil laut jika ikan-ikan mati akibat zat fenol yang mengancam ekosistem dan habitat binatang makluk hidup di laut.

”Tanggung jawab dinas terkait untuk mengantisipasi ancaman ini, selain itu imbauan kepada pihak terkait yang menyebabkan pencemaran akibat limbah industri juga perlu ditegaskan. Jangan dibiarkan berlarut-larut dan berulang-ulang hingga akhirnya nanti mengorbankan biota laut diperairan Bontang,” kata Anggota DPRD Kaltim asal Dapil Bontang, Kutai Timur dan Berau ini.

Untuk mengurangi kadar zat fenol yang beracun dan berbahaya tersebut, BLH diminta segera ambil langkah antisipatif untuk menurunkan kadar zat berbahaya tersebut hingga normal kembali. Misalnya jika pencemaran zat fenol akibat limbah industri, maka jadwal pembuangan limbah serta jumlahnya harus diatur.”Sumber-sumber pencemaran dilaut yang mengandung zat fenol ini harus diketahui, sehingga bisa diantisipasi agar kadar zat fenol dalam air laut tidak menjadi polutan berbahaya,” sebutnya. #adv/lia/oke

Comments are closed.