BONTANG- Puluhan karyawan Oaktree Hotel menggelar aksi damai di halaman hotel Jalan Arief Rahman Hakim Kilometer 3, Kota Bontang, Kamis 7 Januari
2015 pagi ini. Mereka meminta agar gaji mereka yang tertunggak segera dibayarkan pihak manajemen.
“Kami ingin gaji mereka dibayarkan,” kata La Udin, karyawan Oaktree Hotel.
Menurut Udin, aksi yang dilakukannya bersama puluhan rekannya itu bukanlah aksi kekerasan. Dirinya hanya ingin menyuarakan aspirasin agar majamen
hotel tempat mereka bekerja dapat memberikan hak mereka yang belum terbayarkan.
“Tidak hanya kami yang datang, beberapa ormas ada juga yang datang untuk bantu kami,” seru dia.
Ditambahkan Udin, aksi yang mereka gelar akan berakhir jika ada itikad baik dari pihak hotel mengabulkan tuntutan mereka. Pasalnya, hingga beberapa
kali rapat dengar pendapat yang dimediasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dissosnaker) belum juga mendapatkan solusi.
Sejak November 2015 lalu, puluhan pegawai belum menerima gaji pokok maupun tunjangan berupa Tunjangan Hari Raya (THR) dan service charge.
Akibatnya, tak sedikit karyawan terpaksa meminjam agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara, Ivan Syair, salah satu karyawan Hotel Oak Tree membeberkan managemen hotel mulai menunggak gaji sejak Agustus lalu. Namun, gaji tersebut
masih diterima meskipun terlambat.
“Kalau service charge mulai September sudah tidak dibayarkan,” kata Ivan Syair.
Ketika karyawan menuntut haknya, sebut Ivan, pihak hotel justru melakukan pemecatan sepihak. Tercatat sebanyak 23 karyawan dipecat, salah satunya
Ivan. Namun, pemecatan tersebut tidak disertai dengan surat resmi dari managemen hotel.
“Kami sudah coba mediasi ke managemen hotel, tapi kami malah dipecat 17 Desember 2015 lalu,” ungkap Ivan.
Ivan pun mengaku telah mendatangi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker). Hasil pertemuan, kedua pihak akan bertemu 6 Januari 2016 mendatang.
Ia pun mendapat panggilan dari Komisi I DPRD Bontang, Senin, 4 Januari 2016 pagi lalu.#nd
Comments are closed.