TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Kepolisian Resort Berau, Kaltim, Sabtu (9/1/2016) lalu, menjaga Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), untuk mengantisipasi kemungkinan oknum melakukan penimbunan bahan bakar minyak yang dilakukan pengetap yang merajalela di hampir semua SPBU di Kabupaten Berau.
Sejak pemerintah resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada, Selasa (5/1/2015) dini hari lalu, berdampak terjadinya antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat disemua SPBU, atau biasa disebut pom bensin, di sekitar Kabupaten Berau. Bahkan rata-rata pengecer BBM jenis premium merasa ragu mau menjual, karena premium per jirigen harganya Rp 155.000 hingga Rp 160.000. Sehingga tidak bisa menjual di bawah Rp 9.000 hingga Rp 10.000 per botol.
Kondisi seperti inilah yang membuat konsumen menjerit, selain sulit mendapatkan BBM jenis premium di SPBU, lantaran antrean panjang nyaris dikuasi oleh oknum pengetap premium. Ironisnya pada saat itu, harga BBM turun, tetapi justru di tingkat pengecer premium justru mengalami kenaikan.
Kapolres Berau AKBP Anggie Yulianto Putro , mengaku telah menerjunkan jajarannya untuk mengawal dan mengawasi distribusi BBM. Mulai dari depo hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). ” Bahkan kami sudah menempatkan anggota di SPBU sejak ramai pemberitaan di berbagai media terjadi antrean panjang,” kata Anggie
Polres Berau melakukan pelayanan pengawalan distribusi juga mengawasi, dengan harapan jangan sampai terjadi penyelewengan pendistribusian BBM. Karena itu Satuan Intelkam dan Satreskrim, termasuk satuan bawah lainnya yakni Polsek, diinstruksikan melakukan evaluasi dan pengawasan menyeluruh terhadap distribusi BBM. Dijelaskan, pihaknya beberapa hari lalu mendata jumlah pasokan BBM hingga stok yang dimiliki semua SPBU yang ada.
Diungkapkan pula, tindakan tegas sesuai peraturan tetap diterapkan kepada pemilik SPBU yang nakal. “ Pemilik atau pengelola SPBU jangan sampai salah distribusikan, mulai hari ini anggota kami turun lapangan lakukan evaluasi ketat,” tegasnya.
Tidak hanya itu, satuan Sabhara Polres serta anggota Satlantas diterjunkan untuk mengatur lalu lintas yang terganggu akibat antrean kendaraan yang panjang. Termasuk melakukan razia terhadap kendaraan-kendaraan yang sengaja mencoba mengakali dengan memodifikasi tangki bahan bakar.
“Artinya semua yang terkait jangan coba main-main dengan distribusi BBM ini, aturannya jelas, kalau melanggar akan kita tindak, Serse sudah saya perintahkan untuk menindak tegas siapapun pelakunya. Jadi jangan main – main, masyarakat sudah susah ngantre BBM di SPBU, jangan ditambah susah ,” tegasnya lagi.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan patroli, sebagai upaya untuk mendeteksi akan kemungkinan adanya penimbunan BBM oleh oknum warga, sejak ramai terjadi antrean panjang kendaraan bermotor, baik kendaraan roda dua maupun empat,”pungkasnya. #HEL
Comments are closed.