BeritaKaltim.Co

Maksimalkan Dana Pendidikan

INVESTASI SDM: Dengan alokasi anggaran 20 persen dari APBD, transfer ilmu dari guru kepada murid harusnya bisa dimaksimalkan.
INVESTASI SDM: Dengan alokasi anggaran 20 persen dari APBD, transfer ilmu dari guru kepada murid harusnya bisa dimaksimalkan.

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Pendidikan masih menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian.

Mutu pendidikan yang baik berimbas dengan kualitas pendidikan, khususnya pada pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sebaliknya, bila program yang dijalankan tidak tepat, maka akan berimbas negatif terhadap perkembangan mutu pendidikan.

Apalagi diketahui sektor pendidikan memiliki andil besar untuk menyiapkan generasi yang siap dalam hal memajukan pembangunan.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Slamet Ari Wibowo.

Menurutnya, pendidikan merupakan hal paling penting dalam menunjang pembangunan, khususnya di Kaltim. Dengan anggaran pendidikan sebesar 20 persen mestinya dapat direalisasikan dengan maksimal serta mengedepankan program-program yang bersifat wajib.

”Kita memiliki anggaran 20 persen di sektor pendidikan sesuai yang diamanatkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003. Harusnya ini bisa dimaksimalkan dalam merealisasikannya, terutama dalam penggunaan di program-program wajib, seperti peningkatan kualitas pendidikan serta sarana infrastruktur pendidikan,” ucapnya.

Menurutnya, saat ini realisasi anggaran pendidikan telah terealisasi secara menyeluruh, kendati masih belum berjalan dengan maksimal.

Di 2014 anggaran pendidikan sebesar Rp 552 miliar telah tersalurkan merata di Kaltim, terutama dalam program pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

”Pengembangan PAUD merupakan program yang mendukung komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan. Jadi satu desa mesti memiliki satu PAUD sebagai awal untuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” katanya.

Hal lain yang disampaikannya adalah

tenaga pengajar di Kaltim telah mencapai angka 64.609. Namun baru 13 persen saja yang sudah bersertifikasi. Itulah yang menjadi pekerjaan rumah bersama.

Sementara itu Anggota Komisi IV lainnya Ahmad Rosyidi mengatakan, sudah seharusnya pendidikan di Kaltim memiliki konsep yang inovatif terutama dalam hal menciptakan tenaga-tenaga pengajar yang andal.

”Sektor pendidikan harus mengubah pola. Tidak ada salahnya jika kita mencoba melakukan segala hal yang berbasis teknologi termasuk dalam penerimaan mahasiswa baru agar lebih transparan dan terbuka,” katanya.

Dia berharap dunia pendidikan di Kaltim dapat lebih maksimal. Utamanya terkait pemerataan kualitas sumber daya manusia.

“Jangan ada kesenjangan antara pendidikan di kota dan desa. Karena erinsipnya kita menginginkan pendidikan di Kaltim bisa lebih maju lagi untuk beberapa tahun ke depan. Besar kecilnya anggaran jangan menjadi penghalang untuk komitmen memajukan SDM di bidang pendidikan dan menciptakan tenaga-tenaga pengajar andal,” pungkasnya. #adv/yud/gg/oke

Comments are closed.