TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Pemkab Berau melalui SKPD terkait bersama pihak keamanan yang ada di Kabupaten Berau menggelar rapat koordinasi SKPD Kabupaten Berau untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di Balai Mufakat, Jalan Cendana pada pukul 14.00 wita, Selasa (19/01/2016).
Terlihat hadir dalam rapat yang dipimpin Pj Bupati Berau Drs. H. Syarifuddin, M.Si yakni Wakil Ketua DPRD Berau H. Sa’ga, Kapolres Berau AKBP Anggie Yulianto Putro, Kasdim Kodim 0902/TRD Mayor Inf Ras Lembang, serta undangan lainnya.
Pj Bupati Berau Drs. H. Syarifuddin, M.Si yang membuka rapat koordinasi tersebut mengatakan rapat koordinasi ini merupakan rapat pertama di tahun 2016 dengan pembahasan terkait upaya menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di Kabupaten Berau pasca aksi terorisme dan adanya kelompok yang menyimpang dari norma serta hukum, dimana dengan menghadirkan SKPD terkait yakni Badan Kesbangpol, Badan Keimigrasian, Dinas Kehutanan, dan Pemerintahan Kampung dari camat hingga lurah serta pihak keamanan yakni Polres Berau, Kodim 0902/TRD, dan Posal Berau Lantamal 13/Tarakan.
Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua DPRD Berau H. Sa’ga mengatakan DPRD Berau dasarnya hanya dalam penyusunan dan pengesahan anggaran pembangunan dan belanja daerah (APBD) maka DPRD Berau mendukung penuh semua program yang ada dari Pemkab Berau, Polres dan Kodim 0902/TRD.
“Kalau di DPRD Berau hanya penyusunan anggaran, jadi kalau memang program yang akan dilaksanakan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman kondusif maka DPRD Berau mendukung penuh semua program yang ada dari Pemkab, Polres dan Kodim dalam soal anggaran,” ujar Sa’ga, yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.
Dilanjutkan Kapolres Berau, AKBP Anggie Yulianto Putro menjelaskan pertama, Kabupaten Berau secara keseluruhan masih aman dan kondusif namun tetap perlu diwaspadai akan perkembangan terorisme di Indonesia sehingga diharapkan segala bentuk pengawasan dimaksimalkan seperti yang ada kampung yakni pos kamling kampung yang bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
“Pemerintah Kampung dari tingkat Kecamatan, Kelurahan, dan Rukun Tetangga (RT) haris selalu berkomunikasi dengan warganya seperti dengan melakukan senyum dan sapa sehingga dapat betul-betul mengenal warga-warganya. Dan kalau ragu dengan seorang warga, bisa meminta bantuan personil Kepolisian dan TNI yang ada seperti Bhabinkamtibmas dan Babinsa,” ujarnya sambil mencontohkan kinerja Kepolisian di Negara Jepang yang sangat baik dalam memberikan pelayanan keamanan kepada masyarakat sekitar wilayah kerjanya.
Terkait keberadaan beberapa kelompok yang menyimpang dari ideologi Pancasila, Anggie menegaskan kelompok seperti Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) di Kabupaten Berau tidak ada termasuk kelompok lainnya.
“Namun kita tidak menutup kemungkinan adanya hal tersebut sehingga kita wajib mengantisipasi dengan saling bekerja sama. Memang Gafatar pada Januari sempat ada di Berau namun pada April 2015, lalu ketika ingin mendaftar di Badan Kesbangpol Berau ditolak sehingga yang ada di Berau telah dibubarkan dan mereka siap untuk dipulangkan ke kampungnya kalau didanai,” pungkas mantan Kapolres Paser ini.
Ditambahkan Anggie, dalam pelayanan keamanan pada perayaan Hari Natal dan peringatan Tahun Baru 2016 berjalan aman. Dimana dalam pelaksanaan operasi lilin Mahakam di 13 Polres termasuk Polresta Samarinda yang ada di Kaltim selama 20 hari, dimulai pada 15 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016, lalu berjalan aman dan kondusif dengan Kabupaten Berau tidak ada terjadi kejadian lakalantas dan lainnya selama operasi tersebut berjalan.
“Terakhir, kita akan kedatangan jurnalis asing dari harian Forest Time yang akan melakukan peliputan dengan tema “Deforestasi” pada 21 januari 2016, nanti di Kabupaten Berau. Tentunya itu juga perlu pengawasan dari kita, jangan sampai apa yang menjadi pemberitaan mereka dapat merugikan Indonesia,” ujarnya.
Kemudian, Kasdim Kodim 0902/TRD Letkol Inf Ras Lembang juga menambahkan, menanggapi perbedaan ideologi yang ada seperti adanya kelompok Santoso dan teror bom pospol dan starbucks di Jalan MH Thamrin serta kelompok Gafatar maka perlu adanya kewaspadaan.
“Kita perlu waspada sebab Kaltim termasuk daerah yang menjadi pelarian kelompok-kelompok menyimpang ini dan juga menjadi tempat perekrutan anggota kelompok tersebut,” ucapnya.
Terakhir, Kepala Badan Kesbangpol Berau, M. Dakri mengjelaskan Kesbangpol tidak lagi tergabung dengan Linmas, dimana Linmas menjadi kewenangan Satpol PP.
“Dalam menjaga situasi yang aman dan kondusif, Kesbangpol telah memiliki komunitas intelijen daerah (Kominda) yang akan memberikan pengawasan terhadap situasi daerah,” tutupnya. #HEL
Comments are closed.