TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM – Asisten I Sekretariat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) Drs H Zainuddin HZ mengakui jika Kabupaten Bulungan ada organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Bahkan, dari data yang pihaknya peroleh diketahui ada 22 kepala keluarga (KK) dan sekitar 87 anggota keluarganya tercatat sebagai anggota organisasi yang belakangan ini marak diperbincang di dunia maya dan media massa.
“Gafatar sudah masuk Bulungan. Kami sudah mendapat orangnya dan ada sebanyak 22 KK,” katanya kepada awak media di Tanjung Selor disela pertemuannya dengan FKPT Kaltara, kamis (21/1/2016).
Zainuddin yang didampingi Kabag Humas Mursid dan Karokesra Rosadi, anggota Gafatar yang ada di Bulungan diketahui bertempat tinggal di Desa Pejalin, Kecamatan Tanjung Palas. Dan keberadaan mereka ini sebenarnya sudah lama. Hanya saja tidak ada kecurigaan pemerintah setempat, karena kegiatan mereka telah dibungkus dengan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kepiawaian para anggota Gafatar menyiasati gerakan yang telah dilancarkan di tengah masyarakat yang begitu rapi, membuat banyak pihak kecolongan. Termasuk pemerintah tingkat desa juga tidak mengendus adanya kelompok organisasi terlarang di wilayah tersebut.
Meski begitu, mantan Sekretaris Pemkab Nunukan ini, mengaku jika pihaknya akan tetap memperlakukan sama dengan warga masyarakat lainnya. Sebab, mereka juga adalah warga negara Indonesia. Hanya saja, perlu dilakukan pembinaan atas kealpaan mereka selama ini dalam mengikuti organisasi Gafatar.
“Tetap kami perlakukan dengan baik. Barang kali selama ini mereka tdak tahu apa itu Gafatar. Makanya harus dilakukan pembinaan,” ujarnya.
Diakui oleh Zainuddin, dirinya meyakini jika potensi lahirnya radikalisme dan terorisme bermula dari maraknya peredaran narkoba. Hal itu dia yakini, karena orang-orang yang terseret dalam paham radikalisme dan terorisme ini adalah orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Sebab, sangat mustahil seorang yang berpendidikan bisa salah langkah jika tidak ada pengaruh narkoba yang nota bene narkoba bisa merusak pikiran atau akal sehat manusia.
Karena itu, perlu dibangun sebuah gerakan sosial secara sukarela untuk melawan narkoba. Jika tidak menggunakan jurus ini, maka ia meyakini narkoba akan sulit disingkirkan dari masyarakat dan tidak akan pernah bisa diberantas. Bicara narkoba, Zainuddin mengaku prihatin. Pasalnya keberadaan narkoba ini sudah merasuk diseluruh lini masyarakat. Dan inilah ancaman yang menakutkan dan bisa saja narkoba ini dikategorikan teror. #ISM
Comments are closed.