TANJUNG REDEB,BERITAKALTIM.COM- Akibat hujan mengguyur Kabupaten Berau sejak Senin hingga Selasa (25-26/1/2016), pemukiman penduduk di Kota Tanjung Redeb dan sekitarnya kebanjiran. Kendati demikian, tak separah tahun – tahun sebelumnya, lantaran surut air hujan tersebut lebih cepat. Sehingga banjir akibat air hujan tersebut tidak begitu meluas.
Menurut pantauan di lapangan, sejumlah jalan yang tergenang banjir akibat air hujan diantaranya Jalan Manggis, Mangga I, Mangga II, Ramania II, Murjani I,Murjani II, perumahan Berau Indah, Pulau Kakaban, Jalan Pulau Semama serta beberapa jalan lainnya.
Kendati sejumlah jalan ini banjir disebabkan curah hujan yang cukup deras hingga pukul 01:00 Wita. Namun surutnya banjir yang menggenangi sujumlah jalan dan pemukiman penduduk tersebut terbilang tidak memakan waktu begitu lama.
Hal itu dapat dibuktikan saat banjir hujan turun, ketika hujan berhenti banjir langsung berangsur surut mengarah ke sungai kelay dan Segah. Satu sisi normalisasi drainase dan gorong – gorong, hingga mengoneksikan saluran-saluran yang selama ini menjadi pemicu banjir dalam kota , yang hingga kini dilakukan Pemkan Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) cukup efektif .
“Banyak penanganan titik-titik banjir yang kita lakukan tahun 2015 kemarin, banyak juga pemeliharaan, sedimen-sedimen, koneksikan drainase yang selama ini tidak terkoneksi, untuk mengatasi banjir,” kata Kepala Dinas PU Berau, Ir H Taupan Madjid, MM Selasa (26/1/2016) siang.
Dengan anggaran yang ada dialokasikan untuk penanganan banjir tahun kemarin, pihaknya mengupayakan kelancaran aliran air saat hujan turun. Karenanya penanganan banjir dalam kota ini menjadi bagian prioritas.
“Masalah sebelumnya kalau ada genangan surutnya lambat, makanya yang kita upayakan sekarang supaya genangan yang terjadi cepat turunnya,” ujar dia.
Bahkan tahun kemarin, pihaknya lebih spesifik melakukan penanganan banjir dengan penanganan saluran pembuangan air di sejumlah titik langganan banjir.
Walau perencanaan yang dilakukan sudah matang, bukan berarti tidak ada lagi kendala untuk menangani banjir dalam kota. Menurutnya, kendala utama yang bisa saja menghambat upaya pihaknya dalam melakukan penanganan banjir adalah pembebasan lahan milik masyarakat yang masuk dalam rencana penanganan banjir.
“Biasanya itu jadi kendala juga, sehingganya dukungan masyarakat sangat kita butuhkan untuk kelancaran penanganan banjir ini. Tapi Alhamdulillah kesadaran masyarakat dewasa ini makin tinggi, sehingga program peningkatan drainase ini bisa berjalan dengan baik” katanya. #hel
Comments are closed.