
TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM – Walaupun sebelumnya Penjabat Bupati Bulungan Syaiful Herman minghimbau warga Bulungan untuk tidak melakukan aksi anarkis terhadap warga yang diduga anggota Gafatar, tapi rupanya himbauan itu tak disikapi oleh sebagian warga.
Buktinya, sejumlah tokoh masyarakat tetap mendesak pemerintah daerah untuk memulangkan para anggota Gafatar dari Bumi Tenguyun sebutan lain Kabupaten Bulungan. Usulan sejumlah tokoh masyarakat ini, ada benarnya. Terutama untuk menghindari terjadinya anarkis warga terhadap warga yang diduga masuk dalam organisasi terlarang ini.
Menyikapi hal tersebut, Pemkab Bulungan pun akhirnya tidak ingin mengambil resiko. Terutama akan terjadinya aksi anarkis warga tidak setujuh keberadaan organisasi masyarakat (ormas) ini. Sehingga bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daeran (Forkopimda) Kabupaten Bulungan memutuskan untuk mengevakuasi para anggota Gafatar ini.
Alhasil, Minggu (25/1/2016) pukul 10.00 waktu setempat dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Bulungan bersama Kapolres Bulungan, angota Gafatar ini pun di evakuasi. Tercatat sebanyak 118 orang anggota Gafatar dievakuasi ke markas Palang Merah Indonesia (PMI) Bulungan.
Informasi diperoleh dari Biro Kesra Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara), menyebutkan bahwa jumlah warga anggota Gafatar yang sudah masuk ke pengungsian sudah tercatat 118 orang. Terdiri dari Desa Gunung Putih, Desa Penisir, Desa Antutan dan Tanjung Selor.
Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi Kesbangpol Provinsi Kaltara H Sadriandyah, S.IP mengatakan, jumlah 118 orang ini adalah yang sudah terdata. Tidak tertutup kemungkinan masih ada yang belum diketahui.
“Ini yang sudah terdata dan masuk evakuasi. Tapi bisa saja ada di desa-desa lain yang belum masuk,” katanya kepada media ini, Senin (25/1/2016).
Selain itu, lanjut Sadriansyah, dirinya tidak sepakat jika warga yang dievakuasi ini disebut anggota Gafatar. Sebab, pengakuan mereka sudah tidak aktif dan keluarg dari ormas tersebut. Dia lebih sepakat jika anggota Gafatar yang dievakuasi ini disebut eks Gafatar.
Lain lagi dengan Kepala Kejaksaan Negeri Bulungan Gunawan Wibisono, SH, MH usai mengikuti rapat koordinasi dengan Forkopimda Provinsi Kaltara terkait keberadaan anggota Gafatar yang dievakuasi, mengatakan Forkopimda menawarkan dua opsi terhadap anggota Gafatar ini. Porsi pertama ialah, menawarkan kepada mereka untuk dipulangkan kembali ke kampungnya di Pulau Jawa. Porsi kedua, tetap berada di wilayah Bulungan hanya saja mereka ditempatkan di daerah yang terpisah dan tetap dalam pembinaan pemerintah daerah.
“Dua opsi inilah yang kita tawarkan. Tapi belum ada keputusan. Masih dalam koordinasi dengan dengan mereka,” kata Gunawan Wibisono. #ISM
Comments are closed.