BeritaKaltim.Co

Mana Nih Jaksa Berau!

berau-Proyek-pengaspalan-jalan-poros-BirangTANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Duh, Proyek-proyek di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, kok banyak yang hancur. Padahal belum setahun dimanfaatkan.

Mimpi masyarakat Gunung Tabur, khususnya di Kampung Birang, menikmati fasilitas jembatan dan jalan dari pemerintah, sedikit terobati setelah pemerintah menggelontorkan anggarannya, tahun lalu dan membangun infrastruktur warga yang kebanyakan para petani itu.

Sayangnya, kegembiraan itu tak berlangsung lama. Jembatan Kampung Birang yang pengerjaannya belum setahun sudah tidak layak lagi dan sangat berbahaya dilalui masyarakat pengguna jalan. Padahal jembatan tersebut merupakan jalan poros satu-satunya dilewati masyarakat Kampung Birang memasarkan hasil panen kebun mereka ke pasar.

Masyarakat berharap agar Pemerintah Kabupaten Berau khususnya Dinas PU segera menganggarkan untuk perbaikan jembatan yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Penderitaan warga setempat, bertambah dengan rusaknya jalan poros di kampung mereka. Padahal, proyek pengaspalan jalan poros Birang yang didanai APBD Kabupaten Berau senilai Rp18 miliar itu baru dikerjakan tahun anggaran 2014.

Kepala Kampung Birang, Sakrani saat dikonfirmasi wartawan media ini, Jumat (15/1/16), terang-terangan merasa kesal dengan ulah kontraktor PT Sumber Mitra Jaya, yang dianggapnya asal-asalan. Selaku pelaksana proyek peningkatan jalan Birang, menurut Sakrani, pihak kontraktor jangan lepas tangan.

Kepala Kampung mengungkapkan, pihak perusahaan memang ada usaha memperbaiki kembali jalan yang rusak. Namun, fakta lapangan, hasilnya malah tambah rusak parah.

“Saya sangat kecewa sama kontraktor yang mengerjakan proyek ini, karena jalan ini adalah akses utama masyarakat Birang untuk menjual hasil panen dari kebunnya. Setiap dini hari masyarakat Kampung Birang dengan mengendarai sepeda motor membawa hasil panennya melintasi jalan ini, tapi kalau keadaan jalan seperti ini sangat membahayakan masyarakat kami,” imbuhnya.

Anggaran sebesar 18 milar lebih dengan volume pekerjaan hanya tiga kilometer saja, menurut analisa Sakrani, sudah memberikan keuntungan besar bagi kontraktor. Ia menduga proyek tersebut berbau nepotisme karena ada kabar pengusahanya dari keluarga mantan orang nomor satu di Kabupaten Berau.

Sementara mengenai jembatan Birang yang baru dibangun dan rusak lagi, menurut Kasi Bina Marga Dinas PU Berau, Junaedi ST, sudah dianggarkan perbaikannya dalam anggaran 2016.

“Ada empat jembatan kayu ulin di Jalan Birang, kita sudah menganggarkan di 2016, mudah-mudahan di tahun ini kita sudah bisa kerjakan, agar masyarakat Kampung Birang sudah tidak kuatir lagi,” ujarnya. #Junaedi

Berau-jalan-rusak-belum-setahun-dibangun

Comments are closed.