SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM = Demam Berdarah Dengue (DBD) sepertinya masih menjadi masalah di Provinsi Kaltim. Pasalnya, setiap tahunnya ada saja korban jiwa. Awal 2016 tercatat sedikitnya enam orang dinyatakan meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ferza Agustia mengatakan jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penderita dan korban jiwa karena demam berdarah memang mengalami penurunan, akan tetapi dengan ratusan orang terjangkit penyakit membahayakan itu menandakan bahwa Kaltim harusnya waspada DBD.
“Parahnya penderita tersebar di beberapa daerah di Kaltim yang telah memasuki musim hujan. Dikhawatirkan jika tidak ada penanganan serius dari pemerintah maka jumlah korban dan penderita bisa bertambah setiap bulannya,”tutur Ferza.
Jika dilihat mayoritas penderita terutama di kota besar adalah anak-anak, sebab itu maka pengetahuan terhadap penyakit ini harus dimiliki orangtua, jangan sampai dikira hanya demam biasa tetapi ternyata DBD. Cepat tanggap orangtua akan membuat penanganan lebih mudah. Hal yang menambah kehawatiran masyarakat adalah ternyata nyamuk DBD justru kebal terhadap peyemprotan yang biasanya rutin dilakukan. Politikus asal Golkar itu menghimbau agar masyarakat memperhatikan kebersihan di lingkungannya masing-masing, dengan menutup atau membersihkan genangan dan bak penampungan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk DBD.
Banyaknya penderita DBD membuat stok kantong-kantong darah di PMI terus mengalami penurunan bahkan ada beberapa yang kehabisan. #adv/bar/gg/oke
Comments are closed.