SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM = Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Slamet Ari Wibowo mengatakan bagi warga di daerah terpencil pendidikan merupakan suatu yang mahal. Hal itu disebabkan bukan karena pungutan dari sekolah akan tetapi sarana dan prasarana yang kurang mendukung seperti akses menuju sekolah yang jauh dengan kondisi medan yang memprihatinkan. Oleh karena itu sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap sektor pendidikan di daerah terpencil.
Untuk para orangtua di daerah yang jauh dari perkotaan, pendidikan sebenarnya hal yang diwajibkan. Namun, karena terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan akhirnya membuat kebanyakan anak putus sekolah dan memilih membantu orangtuanya bekerja.
“Semua ini tentu bukanlah prestasi yang membanggakan. Oleh karena itu kita harus memiliki kebijakan khusus yang memudahkan warga pedalaman, perbatasan dan pedesaan dalam menjangkau pendidikan murah dengan sarana dan prasarana yang menunjang,” tuturnya.
Politikus PKB ini menyampaikan, selain dilengkapi sarana dan prasarana yang menunjang, pendidikan di daerah terpencil juga harus berkualitas dan profesional sebagaimana di perkotaan. Sehingga ketika lulus, pelajar di daerah terpencil mampu bersaing dengan pelajar di daerah lain yang lebih maju.
Guna menunjang hal tersebut maka tidak hanya para pelajar, melainkan para guru juga perlu ditingkatkan mutu pendidikannya. Karena dengan meningkatnya kualitas pendidikan guru maka akan berpengaruh besar kepada kualitas pelajarnya.
“Selain para pelajar, guru juga harus mendapat perhatian yang tidak kalah pentingnya. Karena salah satu keberhasilan dalam pendidikan tidak bisa dilepaskan dari peran seorang guru. Jika gurunya berkualitas maka kemungkinan besar pelajarnya juga akan cerdas dan berkualitas,” ucapnya. #adv/lin/oke
Comments are closed.