BeritaKaltim.Co

Pengungsi Gapatar Pertanyakan Nasibnya

 

Ibu-ibu pengungsi Gafatar di markas PMI Bulungan saat membagi logistik keanggotanya.
Ibu-ibu pengungsi Gafatar di markas PMI Bulungan saat membagi logistik keanggotanya.

TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM – Pengikut Gafatar di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltarra) yang dievakuasi ke markas Palang Merah Indonesia (PMI) Bulungan, mulai resah. Sebab stok logistik mereka mulai berkurang. Bahkan, persedian yang ada tinggal menyisahkan dua hari lagi.

Menipisnya stok logistik bagi pengungsi Gafatar di markas PMI ini, menyusul jumlah anggota yang terus diu evakuasi semakin bertambah. Jika sebelumnya yang di evakuasi hanya 118 orang, hingga Rabu (27/1/2016) ini jumlah pengungsi tersebut sudah lebih dari 150 orang.

Pengungsi Gafatar ini tidak hanya diresahkan dengan semakin menipisnya logistik mereka. Tetapi nasibnya mulai dipertanyakan sehingga tidak terlalu lama berada di pengungsian. Apakah mereka ini dipulangkan ke kampung halaman di Pulau Jawa atau tetap berada di wilayah Bulungan. Keberadaan mereka perlu segera mendapat kejelasan mengingat kebutuhan sehari-hari mulai menipis.

Selain masalah menipisnya logistik, berbagai masalah baru pun mulai bermunculan. Diantaranya, masalah kesehatan. Perlu diketahui, para pengunsgi Gafatar ini sejak kini mulai dilanda berbagai penyakit diantaranya diare, flu, batuk-batuk dan mencret-mencret. Belum diketahui pasti penyebab semua ini. Apakah berasal dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari atau karena faktor cuaca.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengungsi Gafatar ini, pihak Dinas Sosial Provinsi Kaltara, telah menyediakan sebanyak 100 paket makanan per harinya. Jenis bantaun makanan per paketnya berisi mie instan, minyak goring, kecap, biscuit untuk bayi dan ikan sarden.

“Untuk memenuhi logistik ini ambil dari bantuan Kemensos RI. Sebab, Pemprov Kaltara khususnya Dinas Sosial, belum tersedia alokasi anggaran bagi pengungsi Gafatar,” kata Kepala Dinas Sosial Kaltara Armin Mustafa, di Tanjung Selor, Rabu (27/1/2016).

Diakui oleh Armin Mustafa, pengungsi Gafatar ini pihaknya tidak sendirian mengurusi. Sebaliknya, Dinas Sosial Kabupaten Bulungan melalui Tagana juga ikut bersama-sama dengan Dinas Sosial Provinsi. Hanya saja, bidangnya lain-lain. Jika bantuan logistik dari provinsi, maka bantuan tenaga relawan untuk membantu dapur umum dan peralatan ditangani oleh Tagana Dinas Sosial Kabupaten Bulungan.

Lain lagi yang diungkapkan oleh Kapolres Bulungan AKBP Ahmad Sulaiman. Diakuinya, sejauh ini pihaknya berperan dalam membantu pemerintah daerah hanya yang berkaitan dengan keamanan. Diantaranya, ikut melakukan pengamanan terhadap keberadaan para pengungsi ini. Ditanya mengenai tindak lanjut terkait keberadaan para pengungsi Gafatar ini, ia sendiri belum bisa berkomentar banyak.

“Untuk sementara kami belum tahu pasti. Apakah dipulangkan atau tidak. Tergantung pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten,” kata Sulaiman. #ISM

Comments are closed.