SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Rendahnya rasio ideal jumlah dosen dan mahasiswa pada 10 Program Studi (Prodi) di Universitas Mulawarman (Unmul) yang disebut akibat rendahnya formasi dosen yang diterima dari KemanPAN-RB, tak dapat dijadikan alasan bagi universitas tertua di Kaltim ini krisis dosen.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Kaltim, Henry Pailan Tandi Payung, Kamis (28/1/2016) kemarin.
Politikus Gerindra ini mengatakan, sebelum diberi peringatan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk segera mencukupi rasio ideal agar prodi tidak ditutup.
Semestinya Unmul bisa mengantisipasi dengan berbagai upaya tidak hanya bergantung dari KemenPAN-RB. “Kalau ditarik ke belakang sebenarnya Unmul sendiri harus berperan dan bertanggung jawab atas ketersediaan tenaga pengajar.
Saya pikir Unmul sudah punya usia cukup dan kesempatan memberikan beasiswa dan menyekolahkan mahasiswa-mahasiswa terbaiknya untuk melanjutkan S2 dan S3,” kata Henry.
Cara tersebut tentu agar mahasiswa lulusan Unmul yang disekolahkan kemudian memiliki kompetensi mumpuni untuk menjadi dosen. Henry meyakini bahwa Unmul memiliki mahasiswa-mahasiswa terbaik yang lulus dan bisa diharapkan loyalitasnya untuk terus membangun Unmul menjadi universitas andal dan bersaing.
Selain itu Henry juga mengungkapkan bahwa dosen di Unmul harus didukung dengan competitive advantage. “Artinya pendapatan yang kompetitif, fasilitas memadai, kesempatan untuk research (penelitian), kesempatan mendapatkan beasiswa kuliah lanjutan dan pendukung lainnya,” ungkap Henry.
Tentu pemenuhan competitive advantage semacam itu Unmul tak sendiri, bisa terwujud dengan dukungan dan komitmen kuat semua stake holder. “Seperti Pemprov Kaltim, pemerintah pusat, DPRD Kaltim bahkan pihak-pihak swasta. Pihak swasta bisa berperan melalui MoU di berbagai bidang, bisa bidang jasa konsultan, training dan short course,” urai Henry.
Sehingga untuk membangun Unmul menjadi universitas yang memiliki daya saing sejajar dengan universitas di Pulau Jawa. Unmul harus fokus melihat persoalan dasar di belakang dan ke depan. Jika karena alasan peminat kurang kompetitif, maka Unmul harus membuat gebrakan baru dengan mencetak dosen yang kompetitif menjadi dosen Non-PNS atau bersaing di bursa penerimaan CPNS formasi dosen dari KemenPAN-RB.
Untuk diketahui bahwa rasio ideal pada tiap prodi yaitu 1:30 pada prodi Ilmu Pengetahuan Alam dan 1:45 pada Ilmu Pengetahuan Sosial. Sementara di Unmul dari sepuluh prodi yang terdata rasio terendah pada Ilmu Sosial yaitu Ilmu Administrasi Bisnis sebesar 1:140 dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Prodi Teknik Informatika sebesar 1:63. #adv/lia/gg
Comments are closed.