BeritaKaltim.Co

BPBD Kaltara Siagakan Satgas Bencana Banjir

Inilah relawan BPBD Kaltara yang sudah dibekali pelatihan penanggulangan bencana. Relawan ini diketuai oleh Yusuf Palimbongan, Nunukan (kanan).
Inilah relawan BPBD Kaltara yang sudah dibekali pelatihan penanggulangan bencana. Relawan ini diketuai oleh Yusuf Palimbongan, Nunukan (kanan).

TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM – Sejak Januari 2016 hingga memasuki minggu pertama Februari, intensitas curah hujan di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), terutama di Tanjung Selor, Bulungan, mulai tinggi. Bahkan cuaca setiap hari berubah-rubah disertai angin kencang.

Untuk mengantisifasi terjadinya bencana banjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltara melalui Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terus melakukan pemantauan secara maksimal di lapangan terutama daerah-daerah yang rawan dengan bencana baik bencana banjir, longsor maupun banjir bandang.

Bahkan, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltara, kini menyiapkan 2 unit perahu karet dan 2 unit speed boad. Perahu ini disiapkan untuk digunakan melakukan evakuasi terhadap korban jika memang terjadi bencana. Selain itu, juga ada 2 unit sepeda motor jenis trail.

Selain itu, jajaran BPBD Kaltara juga menyiapkan personil Satgasnya untuk diterjunkan dalam penanggulangan dan pencegahan bencana. Satgas ini dibagi empat kelompok untuk melayani lima kabupaten/kota di Kaltara, yakni Bulungan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan dan Kota Tarakan.

Kepala BPBD Kaltara melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan BPBD Kaltara Drs H Syarwana mengatakan, menghadapi bencana banjir di wilayah Kaltara pihaknya sudah melakukan banyak persiapan. Mulai dari rapat koordinasi dengan BPBD yang ada di kabupaten/kota sampai menyiapkan peralatan evakuasi dan satgas relawan. Hanya saja satgas ini dibagi empat kelompok mengingat, wilayah Kaltara relatif luas.

Ditanya mengenai daerah yang rawan bencana banjir maupun longsor. Syarwana mengakui pihaknya belum tahu pasti daerah mana yang paling rawan. Untuk itu, lima kabupaten/kota yang ada ini semuanya diwaspadai. Sehingga satgas relawan yang dibentuk dibagi empat kelompok, supaya lima daerah ini bisa dipantau.

“Kami belum tahu pasti daerah mana yang paling rawan. Tapi kami sudah menyusun perencanaan untuk memetakan daerah-daerah rawan longsor, banjir dan sebagainya,” kata Syarwana kepada media ini di Tanjung Selor, Senin (1/2/2016).

Selain itu, pihak BPBD terutama Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltara, sebut Syarwana, tidak akan berhenti sampai dipersiapan pencegahan itu. Karenanya pada Maret mendatang, pihaknya akan kembali melakukan relawan penanggulangan bencana banjir. Sebelumnya pihaknya juga memberikan pelatihan kepada bencana, tepat di penghujung tahun 2015 lalu, tetapi sasarannya pada pelatihan relawan kebakaran.

Lokasi renvana pelatihan Maret nanti dipusatkan di Sembakung dan Lumbis, Kabupaten Nunukan. Dipilihnya Sembakung dan Lumbis untuk dijadikan lokasi pelatihan relawan penanggulangan bencana, karena dua daerah ini salah satu yang masuk dalam catatan rawan banjir.

Pada bagian lain, Syarwana juga mengatakan bahwa ke depan pihaknya akan melakukan pemasangan alat deteksi bencana atau peringatan dini bahaya banjir. Lokasi yang akan ditempati pemasangan alat tersebut, pihak BPBD Kaltara, memilih Hulu Peso. Dipilihnya Hulu Peso mengingat curah hujan lebih tinggi di daerah itu sehingga turun sampai ke wilayah Bulungan. Dan Peso ini masuk daerah yang cepat dilanda banjir. #Nay/Ism

Comments are closed.