Tanjung Redeb, BERITAKALTIM.COM – Masih kurang maksimalnya pembangunan infrastruktur di daerah mencerminkan pemerataan pembangunan antara kota dan desa dirasa kurang merata. Kesenjangan pembangunan pun masih dirasakan masyarakat yang bermukim di desa-desa. Padahal infrastruktur pembangunan merupakan ujung tombak terdepan cerminan kemajuan suatu daerah.
Trending
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
- Gunung Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter
- Prabowo dan Gibran Berangkat Dari Kartanegara Ke Gedung KPU
- Satu Tewas, Tujuh Hilang Dalam Kecelakaan Dua Heli Militer Jepang
Reses Anggota DPRD Kaltim, Rusianto
Hal tersebut menjadi keluhan masyarakat saat reses anggota DPRD Kaltim Rusianto di daerah pemilihan (dapil) Bontang, Kutim dan Berau. Dalam kegiatan reses tersebut diakuinya aspirasi masyarakat di daerah Kabupaten Berau masih terfokus pada keinginan untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur, terutama akses jalan yang merupakan urat nadi perputaran perekonomian masyarakat yang mayoritas petani, pekebun dan nelayan.
“Persoalan infrastruktur kerap menjadi langganan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya. Harus diakui kesenjangan pembangunan di Kaltim masih sangat dirasakan oleh sebagian masyarakat setempat. Sebagai anggota DPRD wajib bagi kami untuk menerima semua aspirasi dari warga untuk disampaikan kepada pemerintah daerah,” ujarnya.
Tak hanya masalah infrastruktur, keluhan mengenai keterbatasan aliran listrik juga disampaikan masyarakat pada reses yang dilaksanakanya pada Selasa (02/02/2016). Masyarakat Berau menyatakan hingga saat ini pemerintah belum memperhatikan akses listrik di daerah.
Dijelaskan Rusianto, reses merupakan tugas dan kewajiban yang harus dilakukan oleh wakil rakyat. Tujuannya dalam rangka menyerap aspirasi warga terkait usulan pembangunan dan evaluasi hasil pelaksanaan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kalimantan Timur.
Oleh karena itu, politikus asal partai Gerindra tersebut menyampaikan pada saat pelaksanaan reses agar warga diharapkan menyampaikan aspirasinya, baik dalam bentuk usulan program pembangunan, maupun evaluasi pelaksanaan pembangunan.
Seperti usulan pertumbuhan infrastruktur dan akses jaringan listrik yang disampaikan pada saat reses kali itu, karena ia menganggap bahwa aspirasi warga merupakan modal bagi anggota dewan untuk disampaikan kepada pemerintah.
“Aspirasi yang telah disampaikan pada saat reses akan saya lanjutkan kepada pemerintah. Baik pada posisi saya sebagai anggota DPRD maupun anggota Fraksi Gerindra Kaltim. Tak hanya masalah infrastruktur dan listrik, aspirasi yang tujuannya untuk kebutuhan masyarakat kegiatan-kegiatan sosial yang sifatnya untuk bantuan-bantuan tempat ibadah yakni masjid, gereja dan lainnyajuga pasti akan diperjuangkan,” ujarnya. #Hel
Comments are closed.