

SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Masalah pendidikan masih menjadi salah satu sektor yang sering dikeluhkan masyarakat. Belum maksimalnya perhatian di sektor yang merupakan salah satu ujung tombak dalam menunjang pembangunan tersebut hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, terlebih di daerah pedesaan. Minimnya akses penunjang sarana pendidikan sangat dirasakan sebagain besar masarakat.
Mengawali resesnya di Desa Bangun Bebanir Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau, anggota DPRD Kaltim Rusianto mengatakan bahwa sektor pendidikan memang selalu menjadi keluhan yang disampaikan masyarakat di setiap reses. Dijelaskannya, di Desa Bangun Bebanir tepatnya di RT 4 masyarakat setempat mengeluhkan soal pendidikan, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Masih banyak terdapat keluhan masyarakat mengenai kinerja pemerintah, baik pemkab maupun pemprov. Tentunya reses kali ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kita bersama. Aspirasi masyarakat harus diakomodir agar kesetaraan pembangunan akan terwujud di setiap wilayah di Kaltim,” katanya.
Masyarakat menilai bahwa pendidikan usia dini merupakan hal yang sangat penting, guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) harus dilakukan sejak dini. Namun dengan fasilitas yang kurang memadai masyarakat menganggap bahwa perhatian pemerintah sangat kurang. Fasilitas PAUD yang ada di Desa Bangun Bebanir sangat tidak memadai dengan jumlah anak-anak yang belajar disana. Untuk itu masyarakat meminta kepada pemerintah untuk dapat menfokuskan perhatian terhadap pendidikan usia dini yang ada di desa-desa.
Tak hanya sektor pendidikan, masalah infrastruktur juga masih menjadi yang keluhan masyarakat. Di desa yang sama masyarakat juga masih mengeluhkan kondisi jalan yang tidak baik, misalkan jalan usaha tani sepanjang 5 kilometar masih sangat memprihatinkan kondisinya. Jalan tersebut biasa dipakai para petani untuk melakukan aktivitas pertanian. Sedangkan jalan poros menuju ke Kecamatan Biduk-biduk sepanjang 10 kilometar juga mengalami kerusakan, terlebih jalan tersebut merupakan jalan poros utama menuju salah satu objek pariwisata di Kabupaten Berau. Tentu, dengan bertambahnya jumlah volume kendaraan yang dimiliki masyarakat, jalan yang sempit sangat berbahaya bagi warga yang melintas. Untuk itu di kesempatan reses anggota Fraksi Gerindra tersebut, warga meminta untuk menyampaikan keluhan kepada pemerintah agar dilakukan pelebaran jalan.
“Tentunya segala aspirasi dari masyarakat tersebut akan menjadi catatan serta menjadi rencana pembangunan oleh anggota dewan terkait perihal kekurangan infrastruktur di daerah pemilihan masing-masing. Reses juga bisa sebagai indikator, pelaksanaan program-program pembangunan. Yang terpenting, reses mampu menjadi bahan evaluasi pembangunan di semua sektor, serta dapat dimasukkan ke dalam rencana kerja tahun selanjutnya,” ucapnya. #adv/yud/gg/oke
Comments are closed.