SENDAWAR, BERITAKALTIM.COM- Pemerintah Kabupaten Kutai Barat mengadakan Rakor (rapat koordinasi) pembentukan tim terpadu penanggulangan, penangkalan dan pencegahan radikalisme, terorisme dan aliran sesat, Kamis (04/02/2016) di ruang Diklat lantai 3 Kantor Bupati Kubar.
Bupati Kubar Ismael Thomas saat membuka acara ini menyampaikan, aliran sesat Gafatar(gerakan fajar nusantara,red) sangat berbahaya karena dengan adanya penemuan dokumen berisi bahwa target di tahun 2022 akan mendirikan negara.
“Di Kubar data terbaru menyebutkan bahwa jumlah gafatar tersebut sebanyak 692 orang yang berpusat di Mendung Kecamatan Muara Pahu, Melak dan Barong Tongkok, karena itu pemkab segera mengambil langkah strategis dan teratur untuk memulangkan gafatar ini,” kata bupati pada Rakor yang dihadiri Wabup, Sekda, Asisten 1,2,3, Kajari, Ketua pengadilan, Kasdim, Kesbangpol, MUI, FKUB, SKPD terkait serta para Camat.
Lanjut disampaikan, tugas tim terpadu membuat surat kepada gubernur terkait pemulangan Gafatar, mendata keberadaan, alamat, usia, asal kedatangan, agama dan keyakinan.
“Intinya harus segera dipulangkan,”imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Kubar AKBP.Hindarsono,S.IK,M.Hum mengatakan, pihaknya terus bergerak mencari dan memantau pergerakan Gafatar. Baru saja pihak kepolisan menemukan 6 keluarga Gafatar bermukim di belakang kantor DPC PDI Perjuangan.
“Kita semua harus serius dan berupaya memulangkan gafatar ini, karena sangat berbahaya. Hanya waktu dan prosedurnya harus dirumuskan dengan matang, karena kalau dibiarkan berlarut-larut jumlahnya akan semakin bertambah dan kubar menjadi tempat yang subur bagi gafatar,”katanya.
Pada acara rakor tersebut semua pihak tampak serius dalam mencari solusi hal pemulangan Gafatar. Apalagi Gafatar di Kubar adalah yang terbanyak di seluruh Kaltim dan banyak diantaranya sudah mengantongi KTP Kubar.
Mereka hidup dengan bertani dan pedagang kecil. Dari hasil pertanian, kelompok ini dikabarkan sedang melaksanakan panen raya hasil tanaman di Kecamatan Muara Pahu dan turut pula mengundang Pemkab Kubar.
.#Hen
Comments are closed.