Tanjung Redeb, Beritakaltim.com – Menteri Iklim dan Lingkungan (Minister of Clime and Enviroment) Norwegia Vidar Helgesen dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia (Norwegian Ambassador to Indonesian) Stig Traavik melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Berau pada Kamis (04/02) kemarin. Kunjungan ini merupakan efek daya tarik dari pengolahan hutan adat Kampung Merabu, Kecamatan Kelay bagi negara Norwegia.
Terlihat dalam rombongan yakni tim dari kementerian Norwegia dan perwakilan kementerian Luar Negeri Indonesia. Dimana rombongan tiba di bandara Kalimarau pada pukul 11.00 wita disambut langsung Pj Bupati Berau Drs. H. Syarifuddin, M.Si serta Bupati dan Wakil Bupati terpilih, H. Muharram, S.Pd, MM dan H. Agus Tantomo.
Seperti diketahui, Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia yang kunker ini ingin secara langsung melihat dan mengetahui tata cara pengelolaan hutan adat yang selama ini dilakukan masyarakat Merabu. Dimana dalam memanfaatkan hasil hutan, masyarakat yang didominasi Dayak Lebo ini masih dapat menjaga kelestarian hutan adatnya.
“Merabu ini yang pertama di Kaltim mendapat penetapan Hutan Desa atau Adat, ini juga sudah ditetapkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai areal Hutan Desa,” ujar Saipul Rahman, Berau Program Senior Manager TNC.
Dilanjutnya, Saipul menjelaskan dalam kunker tersebut, rombongan diagendakan untuk melihat hal-hal yang biasa dilakukan masyarakat Merabu dalam mengelola hutan.
“Kedatangan mereka juga merupakan undangan dari Kementerian LHK,” jelasnya.
Sebelumnya, Pj Bupati Berau Syarifuddin mengatakan, sebelumnya ada dua provinsi yang menjadi pilihan dalam kunjungan tersebut yakni di provinsi Riau dan Kaltim. Dan terpilihlah Berau untuk diagendakan menjadi hutan yang akan di kunjungi rombongan tersebut karena potensi yang dimiliki Kaltim melalui Kampung Merabu ialah hutan desanya.
“Tujuan mereka sebenarnya karena tertarik mengenai pengelolaan hutan yang dilakukan di Merabu. Karena ada misi khusus yang akan dilakukan negara besar seperti mereka yaitu pengurangan emisi karbon serta pengendalian iklim dunia,” ujarnya.
Ditambahnya, kunjungan ini merupakan langkah awal kerja sama Norwegia dengan Indonesia.
“Kemungkinan akan ada bantuan yang diberikan kepada kita untuk membantu dalam pengelolaan hutan ini. Kita berharap ini dapat berkelanjutan,” pungkasnya.
Diketahui, agenda akan dilakukan dalam kunjungan satu hari ini ada beberapa seperti melihat pengelolaan madu di Merabu yang sudah terkenal luas serta pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat seperti rotan. #Hel
Comments are closed.