
TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM – Tinggal di kampung dan jauh dari ibukota kabupaten, tak menghalangi Annisa Catur Kusuma, meraih prestasi skala nasional. Siswi SMPN 05 kelas VIII Desa Kilometer 12, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), pernah dinobatkan sebagai juara 1 olimpiade sains tingkat nasional tahun 2014
Sayangnya, prestasi yang pernah diraihnya tidak banyak diketahui publik mengingat akses menuju tempat tinggal Annisa Catur Kusuma bersama orangtuanya, relatif jauh. Akibatnya, pekerja media tidak banyak tahu tentang hal ini.
Prestasi yang diraih anak pasangan dari Sukirman – Herlita ini tak menduga jika bakal meraih prestasi pertama di kancah nasional. Hal itu melihat dari jumlah banyaknya jumlah peserta yang ikut dalam lomba tersebut. Selain itu, anak kedua dari tiga bersaudara ini, sadar betul jika sekolah tempat dia menimbah ilmu pengetahuan jauh di bawah standar jika dibandingkan dengan sekolah lain di daratan nusantara Indonesia.
Tapi rupanya fasilitas yang memadai tidak memberi jaminan akan bisa mencetak anak berprestasi. Salah satu faktanya ialah Annisa Catur Kusuma ini. Sederet prestasi tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional berhasil disabetnya. Padahal ia tinggal di desa dan menimbah ilmu di pendidikan formal, juga di desa. Tidak didukung banyak fasilitas yang menunjang pelajaran. Tapi patut diacungi jempol karena ia berhasil mengharumkan nama sekolahnya.
Bayangkan, prestasi yang terus di torehkan dalam hidupnya sejak dia duduk di bangku sekolah dasar hingga di SMPN 05 Kilometer 12 ini.
“Sejak di SD Annisa (begitu ia disapa), sudah memperlihatkan prestasinya. Setiap ada lomba ia selalu ikut sebagai duta sekolah bersama teman-temannya,” kata Sukirman (orangtua) Annisa saat berbincang dengan Kristianingsih (wartawati beritakaltara.com) di Kilometer 12, Bulungan.
Sementara itu, Annisa mengaku bangga karena waktu ikut lomba olimpiade sains tingkat nasional saat itu namanyalah yang ditampuk sebagai pemenang pertama dalam lomba itu. Walaupun dia tak pernah bermimpin akan bisa menyingkirkan peserta lainnya mengingat penunjang belajarnya apa adanya.
“Jujur saya sangat bangga dan senang karena bisa mengharumkan nama baik sekolah saya. Walaupun sebelumnya saya tak berharap banyak akan bisa meraih prestasi ini,” katanya, Jumat (5/2/2016).
Kedepan Annisa ingin melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi. Semoha, kedua orangtuanya diberikan rezeki banyak oleh Sang Maha Kuasa. Pasalnya, Annisa bukan tidak memiliki cita-cita tinggi. Saat berbincang dengan awak media ini, ternyata Annisa kini merindukan profesi sebagai seorang pendidik yakni dosen.
“Dosen-kan profesi yang mulia karena menularkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik di kampus. Pokoknya saya suka dengan profesi ini,” kuncinya.
Sementara kedua orangtua Annisa mengaku hanya bisa memberikan motivasi dan dukungan pada anaknya atas cita-cita yang ingin diraihnya. Meski masih duduk di bangku SMP, tapi bukan berarti semangat Annisa untuk tetap mengejar cita-citanya itu, akan mengendor. Justru dengan cita-cita yang ingin dicapainya inilah, semangatnya dalam belajar kini terus terpacu. Semoga banyak lahir generasi muda masa kini memiliki semangat seperti dengan Annisa. #ISM
Comments are closed.