BeritaKaltim.Co

HTI Prihatin Akan Pergaulan Remaja Berau

Berau web kampanye anti gaul bebasTANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM– Semakin hari, pergaulan bebas di kalangan remaja makin memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Dimana tidak sedikit remaja yang hamil di luar nikah hingga berujung pada pernikahan usia dini, bahkan tidak jarang, ada yang nekat mengunggurkan kandungan karena khawatir dengan sanksi sosial atau cemooh dari masyarakat.

Seperti yang terlihat di pertigaan Jalan Pemuda dan Jalan Mangga I pada pukul 17.00 wita, Jum’at (12/02), ada puluhan warga Berau yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi damai dengan menyuarakan kampanye anti “Gaul Bebas”.

Dimana HTI merasa perlu turun ke jalan dan mengingatkan warga akan bahaya pergaualan bebas, terutama saat menjelang hari kasih sayang atau yang lebih dikenal dengan Valentine Day. Dengan mengajakan dan menyerukan masyarakat terutama para remaja agar menghindari seks bebas, penggunaan alkohol, narkoba hingga tindak kriminal.

Ketua DPD II HTI Berau, Johansyah mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan pergaulan bebas kalangan remaja di Kabupaten Berau. Tidak hanya seks bebas antar personal, pergaualan bebas juga mendorong para remaja terjebak dalam prostitusi seperti yang terungkap di tahun 2015 kemarin, ada belasan pelajar yang yambi menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) hanya untuk memenuhi gaya hidup melampaui rekan-rekan sebayahnya.

“Kita melihat, pergaualan bebas di kalangan remaja, baik di tingkat SMP, SMA hingga di kalangan mahasiswa sangat memprihatinkan, karena itu Hisbut Tahrir Indonesia mengingatkan, dari segi agama, apapun agamanya sangat melarang, khususnya bagi umat Islam,” tegasnya.

Dilanjutnya, dalam pergaualan anak remaja, orangtua paling berperan dan bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada putra-putri mereka.

“Orangtua juga harus berperan menjaga anak-anak mereka, agar anaknya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas,” harapnya.

Ditambahnya, jika aksi ini dilakukan bukan karena mendekati perayaan hari kasih sayang. HTI Berau dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan masyarakat, khususnya para remaja agar menjaga pergaulannya.

“Kapanpun kami selalu mengingatkan para remaja, di sekolah-sekolah juga melakukan pembinaan.Tapi memang ada kaitannya menjelang hari valentine, tapi tidak terlalu fokus ke sana, karena kami merasa perlu mengingatkan setiap saat,” ujarnya.

Terkait fenomena saat menjelang valentine, seperti yang terjadi sekarang, kondom dijual bebas di pasaran. Johan meminta SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan dapat memantau hal itu.

“Kondom habis setiap menjelang valentine itu bukan hal yang baru, karena itu kami juga meminta kepada Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan dan instansi terkait untuk mengatur penjualan kondom. Tapi yang masalah bukan penjalan kondom, yang bermasalah itu pendidikan karakter, pendidikan moral dan pendidikan agamanya. Mestinya pemerintah melalui sekolah-sekolah memberikan pembinaan, kalau bisa dimasukan dalam kurikulum pendidikan agar mengatur pergaulan anak-anak remaja,” tutupnya. #hel

Comments are closed.