Oleh: ES Pernyata

Setelah 30 tahun, baru kali ini aku ke sini lagi. Ke Danau Labuan Cermin. Labuan cermin masih seperti dulu. Bedanya, dulu tak ada pilihan jalan darat ke Talisayan dan Biduk-Biduk, kecuali jalan sungai dan laut. Sekarang, banyak kendaraan pribadi dan mobil carteran berseliweran. Oh ya, Labuan Cermin itu terletak di desa Labuan Kelambu. Desa ini berada di antara Talisayan dan Biduk-Biduk.
Dan desa Labuan Kelambu tempat Labuan Cermin itu berada kini bisa ditempuh dengan jalan darat antara 5-6 jam dari Tanjung Reden – Berau.
Danau berair bening dengan dua rasa – di bawah air asin dan di atas air tawar – memang amat memesona. Meski sekarang belum ditunjang oleh ‘suasana wisata’, tapi aku yakin kelak Labuan Kelambu akan menyusul Derawan yang sudah lebih maju dan memberi dampak positif bagi masyarakatnya, terutama usaha home stay, kuliner dan souvenir.
Apalagi, Labuan Kelambu tak jauh dari Biduk-Biduk yang banyak biduk yang sedang ‘istirahat’ di bawah pohon-pohon kelapa. Lalu ada Teluk Sulaiman dengan dermaga dengan hamparan laut biru dan pantai pasir putih serta bukit yang memagarinya.
Trip hari ini melelahkan raga karena berangkat pukul selepas subuh dan kembali menjelang subuh. Akan tetapi semua terbayar setelah betisku sempat juga berendam air panas di kampung Bapinang kecamatan Biatan, dan melihat air terjun di Teluk Sumbang. Walaupun dua air terjun yaitu air terjun 5 bidadari dan air terjun 7 Bidadari tak sempat dikunjungi. Juga belum sempat menjejakkan kaki di pulau Kanyungan yang berada di depan Teluk Sumbang yang menawan.
“Memang jangan dikunjungi semua agar suatu saat ke sini lagi,” kata Joko, driver ganteng asal Tarakan yang sekarang memilih bermukim di Bumi Sanggam. Aku belum bisa melukiskan destinasi wisata ini lebih lengkap karena coretan perjalalanan ini kutulis di layar smart phone saat aku subuh ini harus ke Bandara Kalimarau untuk kembali ke kampung halaman.
Berau menyimpan mutiara yang cantik dan menakjubkan. Ada pulau Derawan, Kakaban, Maratua dan Sangalaki dengan lautnya yang jernih, surga bagi mereka yang hobbi snorkling pun diving. Allah telah menghamparkannya dan itulah tanda-tanda kekuasaan-Nya yang harus dipelajari, dijaga dan disyukuri. Puji syukur pada-Mu ya Allah, Engkau beri kesempatan lahir bathinku menikmati anugerah-Mu. #Penulis, tinggal di Samarinda.
Comments are closed.