TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM – Proses serah terima memori jabatan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dari Penjabat Gubernur Triyono Budi Sasongko ke Gubernur dan Wakil Gubernur devenitif Iriantor Lambrie – Udin Hianggio, yang berlangsung di aula kantor gubernur Jalan Kolonel Soetadji, Senin (15/2/2016) pukul 10.00 waktu setempat, memang berjalan mulus.
Sayangnya, detik-detik puncak serah terima ini tidak bisa diliput langsung oleh awak media lantaran panitia tidak membolehkan para pelaku media masuk dalam ruangan utama untuk melakukan peliputan jalannya acara yang telah dinanti-nanti masyarakat Kaltara ini.
Sehingga para pekerja media cetak, elektronik maupun online, yang menunggu sejak pagi terpaksa kehilangan moment penting itu dan hanya melakukan peliputan dari luar gedung tempat jalannya acara seremoni serah terima memori jabatan gubernur dan wakil gubernur tersebut berlangsung.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari panitia terkait tidak diizinkannya awak media masuk ke ruangan jalannya acara untuk melakukan peliputan langsung. Begitu pula dari pihak Humas Sekretariat Pemprov Kaltara, juga belum ada memberikan keterangan resminya. Hanya saja dari informasi yang berhasil dihimpun, menyebutkan bukan hanya awak media yang dilarang masuk dalam ruangan tempat sertijab berlangsung. Warga yang datang tanpa membawa undangan resmi, juga tidak dibolehkan masuk di ruangan tersebut.
Sementara itu, di lokasi tempat serah terima jabatan (sertijab) ini praktis dijaga super ketat oleh jajaran keamanan dari Polri lengkap dengan senjata laras panjangnya dibantu dari TNI dan Satpol PP. Penjagaan pengamanan dilakukan mulai dari pintu pagar masuk halaman kantor gubernur hingga di ring satu pintu masuk aula. Bahkan setiap tamu yang masuk harus melalui pemeriksaan X-Ray termasuk barang bawaannya.
Gubernur Kaltara Irianto Lanmbrie yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo, tanggal 12 Februari 2016 di Istana Negara dalam sambutannya mengatakan, bahwa ia bersama wakilnya Udin Hianggio akan memenuhi janji politiknya yang disampaikan kepada masyarakat Kaltara, saat kampanye pilkada lalu. Selain itu, program kerja yang akan menjadi perhatian serius untuk dieksekusi, ialah program kerja sebagaimana yang telah dibuat dalam visi dan misinya saat mencalonkan diri menjadi gubernur Kaltara di pilkada serentak pada 9 Desember 2015 lalu.
“Bersama wakil saya, kami akan tetap mengedepankan janji politik yang sudah disampaikan kepada masyarakat pada kampanye pilkada lalu,” katanya dihadapan undangan.
Selain itu, program pembangunan yang sudah dirancang dengan baik akan diteruskan. Tentu saja pembangunan dimaksud ialah pembangunan yang berpihak kepada masyarakat. Sehingga, cita-cita Kaltara menyejahterakan masyarakatnya bisa terwujud sesuai dengan harapan. Hanya saja, pembangunan yang akan dilakukan secara bertahap sesuai alokasi anggaran yang tersedia. Sebab dimana pun, pembangunan tidak akan bisa dilakukan secara langsung dan bersamaan. Karena faktor pendanaan.
Diakui oleh Irianto, alokasi anggaran Pemprov Kaltara tahun 2016 ini sebesar 2 triliun. Dana sebesar ini, diakuinya akan dihabiskan untuk pembangunan provinsi termuda di negeri ini. Hanya saja, yang menjadi target diantaranya penyediaan air bersih, infrastruktur jalan, pembangunan perumahan rakyat serta bidang kesehatan.
“bagi program yang belum kelar di tahun 2015 lalu, tetap akan dilanjutkan. Seperti proyek multi years,” sambungnya.
Pada bagian lagi, Irianto Lambrie yang juga alumni Resimen Mahasiswa (Menwa) ini kembali mengemukakan bahwa 2 hingga 3 tahun mendatang, pihaknya akan menyasar daerah pedalaman untuk membangun sarana pendidikan bagi SMA/sederajat. Hal itu untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang jauh dari ibukota kabupaten. Daerah yang menjadi perhatian dalam penyediaan sarana pendidikan ini diantaranya, Long Layu di Krayan Selatan.
“Intinya, kita ingin Kaltara ini maju sama dengan provinsi lain di negeri ini,” tutupnya. #Nay/Ism
Comments are closed.