SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Anggota Panitia Khusus (Pansus) pembahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan Daerah Kaltim, Ali Hamdi mengatakan bangunan-bangunan di Kaltim yang menggunakan APBD Kaltim harus responsif gender. Artinya harus responsif untuk kaum laki-laki, perempuan, orangtua, remaja, anak-anak maupun difabel. Karena seperti diketahui, saat ini bangunan-bangunan di Kaltim masih banyak yang tidak reponsif gender.
“Sebenarnya tidak hanya bangunan-bangunan yang menggunakan APBD, pihak swasta juga harus mendukung gerakan pengarusutamaan gender dengan membangun kantor, pertokoan, mall ataupun bangunan lainnya yang responsif gender,” ucapnya.
Dikarenakan kampanye dan perda terkait PUG dalam daerah Kaltim baru dilakukan belum lama ini, maka menurut Ali Hamdi penerapannya pun harus dilakukan bertahap. Sebab tidak mudah merubah fisik bangunan yang sudah ada saat ini. Namun dia berharap ke depan bangunan-bangunan baru yang dibangun mengunakan APBD Kaltim sudah responsif gender.
“Untuk kemudian pelan-pelan melalui perda ini kita dapat merubah fisik berupa bentuk bangunan yang sesuai dengan pengarusutamaan atau reponsif gender. Karena untuk merubah fisik bangunan membutuhkan waktu lama, dan biaya yang banyak,” tuturnya.
Maka dari itu sambil berjalan, peranan pengarusutamaan gender di semua lingkungan pemerintah, lembaga-lembaga maupun lingkungan di masyarakat perlu dimaksimalkan terlebih dahulu.
Pemahaman yang keliru tentang gender di masyarakat juga perlu diluruskan. Hal ini diakibatkan oleh stigma yang berlangsung cukup lama dalam struktur kehidupan sosial budaya yang memosisikan kaum perempuan lebih rendah dari kaum laki-laki. Untuk itu Politikus PKS ini berharap dengan adanya Perda PUG dapat meluruskan pemahaman terkait gender. Dia juga berharap seluruh instansi di Kaltim dapat didorong untuk lebih peduli. Sebab, terkadang pembangunan saat ini hanya menyangkut aspek umum dengan tidak kesetaraan gender.
“Dengan adanya Perda Pengarusutamaan Gender ini kami berharap Kaltim mampu dan dapat menjadi stimulan pendorong adanya program-program terhadap pengarusutamaan gender yang hadir di setiap instansi-instansi. Sebagai wujud dari program pengaplikasian guna menyetarakan gender tanpa ada perbedaan,” harapnya. #adv/lin/gg
Comments are closed.