BeritaKaltim.Co

Dahlan Iskan : Si Miskin Yang Jadi Raja Media Dan Menteri BUMN.

Mobil Listrik Dahlan Iskan

oHBxkCwp36_tucuxi-dahlan-iskan2jpg2Setelah lolos dari maut karena penyakit sirosis-nya, Dahlan Iskan seakan menemukan hidupnya yang baru. Beliau jadi benar-benar menghargai waktu ekstra yang diberikan Alloh kepadanya. Apa yang beliau kerjakan sepenuhnya didedikasikan untuk kebaikan banyak orang. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya.” Itulah prinsip Dahlan Iskan. Saat ia menjadi Dirut PLN, ia berprestasi sebaik-baiknya. Begitu pula saat menjadi Menteri BUMN, Dahlan ingin mengabdi dengan sebaik-baiknya. Salah satu bentuk pengabdiannya pada negeri Indonesia dan bentuk pengabdiannya pada masyarakat adalah dengan memfasilitasi dan mendukung produksi mobil nasional. Dahlan Iskan memang bukan orang pertama yang mendukung mobil nasional, sebelum nya ada Jokowi dengan mobil SMK dan saat era Soeharto juga ada Timor mobil.

Dahlan berpendapat bahwa Indonesia adalah negara besar dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa, sayang sekali jika hanya menjadi konsumen termasuk mobil. Tetapi jika Indonesia ngotot memproduksi mobil bensin maka pasti Indonesia sudah kalah pasar dengan Jepang dan Korea. Akhirnya dipilihlah mobil listrik yang belum seramai mobil bensin. Mobil listrik dipilih sebagai mobil yang akan didukung Dahlan Iskan sebagai mobil nasional karena pesaingnya belum ketat, ramah lingkungan dan jika diproduksi secara masal (apalagi produksinya di Indonesia) akan lebih murah harganya dari mobil bensin yang harus impor.

Mobil listrik Dahlan yang pertama adalah Tuxuci. Tuxuci adalah sejenis mobil sport. Tuxuci ini dibuat oleh Danet Suryatama adalah salah satu Diaspora Indonesia (orang Indonesia yang tinggal di luar negeri tapi telah kembali alias ‘pulang kampung’) yang pernah berkarir dibidang otomotif dan sangat cemerlang dibawah bendera Chrysler dan Mitsubishi. Tim yang membuat mobil listrik ini dinamai “Putra Petir”.

Tuxuci bisa menempuh jarak 400km atau 4 jam dengan baterai terisi penuh, untuk mengisi baterai sampai penuh butuh waktu 6 jam. Tuxuci memiliki kecepatan maximum 193km/jam dan jarak jelajah 200 mil atau 321,8km untuk sekali charge. Tuxuci dibandrol dengan harga 3 miliar.

Namun sayang saat uji coba dari Solo menuju Surabaya,, Tuxuci mengalami rem blong dan menabrak tebing di Magetan. Body Tuxuci mengalami rusak parah dan untungnya Dahlan Iskan yang mengemudikannya selamat dan tak terluka sedikit pun.

Walau begitu Dahlan Iskan tak patah semangat. Ia tetap melanjutkan proyek mobil listriknya. Bersama dengan “Putra Petir” yaitu komunitas yang membantu Dahlan membuat mobil listrik, Dahlan Iskan membuat mobil listrik kedua yang bernama “Selo” yang dalam bahasa Jawa berarti batu. Mobil kedua ini masih berupa mobil sport. Bedanya “Selo” tidak memakai gearbox agar lebih hemat beda dengan Tuxuci yang memakai gearbox. Jika mobil Tuxuci dirancang oleh Danet Suryatama maka mobil kedua dirancang oleh Ricky Elson. “Selo” ditawarkan dengan harga 1,5 miliar namun bisa menjadi 300 jutaan jika diproduksi massal. Rencananya “Selo” akan dipamerkan di ajang KTT Asean di Bali bulan Oktober 2013.

Comments are closed.