TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Kondisi tanah dan badan Jalan Bujangga yang mengalami penurunan serta bergeser keluar menuju sungai Segah menjadi perhatian awal pemerintahan Muharram – Agus Tantomo usai dilantik.
H. Muharram, S.Pd, MM, Bupati Berau periode 2016-2021 yang baru dilantik Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak ini mengatakan jalan Bujangga merupakan
salah satu agenda awal dirinya bersama H. Agus Tantomo dalam memimpin Kabupaten Berau.
“Kami akan melaksanakan rapat koordinasi dengan PU (Dinas Pekerjaan Umum) dan SKPD terkait untuk mencari solusi terbaik. Dimana, menurut informasi
yang saya terima saat belum dilantik bahwa sudah ada gerakan yang dibuat oleh PU Berau dan DPRD yang sowan ke DPR Pusat dan lainnya sampai ke
Kementerian PU yang membahas masalah jalan Bujangga,” ujarnya.
Dilanjutnya, dirinya juga tinggal kembali melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi terkait untuk
mendorong penanganan jalan Bujangga dapat dilaksanakan secepatnya dan dengan hasil yang terbaik untuk masyarakat Berau.
“Tinggal nanti akan kita coba pahami betul sampai sebagaimana perjalanan mereka itu untuk menyelesaikan atau menuntaskan jalan Bujangga itu. Kemudian
itulah yang nanti kami tindaklanjuti,” ujarnya.
Terkait rekomendasi peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Profesor Indra yang melakukan penelitian atas kondisi geologis tanah
jalan Bujangga bahwa kondisi jalan Bujangga merupakan kawasan yang rawan bencana sehingga disarankan untuk dipindahkan dan mencari jalan alternatif
baru. Muharram menjelaskan pembahasan atau ide terkait hal itu telah lama diketahuinya namun pemerintah daerah juga akan memperhitungkan nilai
ekonomis dari kebijakan tersebut.
“Idenya sudah ada sejak lama namun kita akan lihat kembali juga perkembangan yang ada dari hasil pertemuan-pertemuan dan pembahasan nantinya. Dan
kesimpulan kita terkait apakah lebih ekonomis apabila kita pindah atau menggunakan sistem baru berupa jembatan, yang menjadi jembatan kedua atau
perpanjangan jembatan pertama yang sudah ada,” jelasnya.
Kemudian, terkait anggapan Kabupatem Berau sudah perlu jalan alternatif baru lainnya sebagai penggerak perekenomian masyarakat di lingkup
dalam kota dan sekitarnya. Muharram mengatakan melihat volume atau kapasitas kendaraan yang menggunakan jalan yang sudah ada masih dinilai minim atau
kurang sehingga dianggap tidak terlalu mendesak untuk pembuatan jalan alternatif baru namun dirinya tidak menutup kemungkinan apabila hal itu disaat
ini sudah dianggap penting direalisasikan.
“Saya amati jalan yang sudah ada saat ini, ring road yang sudah dibangun dengan cor beton, relatif sangat lengang. Namun nantinya, saya akan rapat
terkait apakah jalan yang dari Bandara Kalimarau langsung tembus Murjani IV itu sangat mendesak untuk kita realisasikan atau kita pending dulu karena
masih bisa difokuskan untuk membangun ekonomi masyarakat, meskipun itu telah menjadi program jangka pangjang. Nanti kita ambil kesimpulan namun saya
tidak boleh mengambil kesimpulan pribadi sebelum mendengarkan masukan dari bawah SKPD dan instansi terkait.” tutupnya. #HEL
Comments are closed.