SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Musyawarah Wilayah (Muswil) VII Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kaltim baru saja selesai dan berlangsung dengan prinsip kekeluargaan di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Sabtu (27/2/2016)
Meski suasana gaduh menyelimuti perhelatan lima tahunan organisasi paguyuban yang sudah mendunia ini, di sana-sini ada ketegangan-ketegangan namun dengan semangat kekeluargaan, setelah terpilih ketua semuanya rukun kembali dan persaingan pun tidak terlihat lagi.
Mulai dari tahapan penjaringan bakal calon Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKSS Provinsi Kalimantan Timur periode 2016 – 2021 pada perhelatan Muswil VII KKSS Kaltim yang diikuti peserta dari Dewan Pengurus Daerah (DPD) kabupaten/kota se Kaltim, etnis Wajo, Luwu, Palopo, Luwu Timur, Luwu Utara, Sidrap, Soppeng, Pinrang, Barru, Maros, Sinjai, Makassar, Selayar, Jeneponto, Pangkep, Bulukumba, Bone, Takalar, Pare-pare, serta IWSS Kaltim, BPW KKSS Kaltim dan BPP KKSS, Dr H Sofyan Hasdam mengungguli petahana H Alimuddin dengan perolehan suara 23 dan 17.
Memasuki proses pemilihan ketua, Sofyan Hasdam kembali unggul dengan perolehan suara 24 mengalahkan incumbent H Alimuddin yang hanya mengantongi suara 16.
“Alhamdulillah, bahwa apa yang Saya ramalkan tadi setelah kita bertegang-tegangan melakukan pemilihan, begitu selesai pemilihan ini maka kita telah menjadi satu sekarang adalah warga KKSS Kalimantan Timur dan tidak ada lagi yang akan mengingat siapa yang memilih siapa, tetapi kita semua adalah warga yang kemungkinan di antara kita akan menjadi pengurus BPW KKSS Kaltim untuk satu periode yang akan datang, ujar ketua terpilih Dr H Andi Sofyan Hasdam di depan seluruh peserta dan peninjau muswil dan langsung mengumumkan rapat formatur.
“Insya Allah, Minggu besok (28/2/2016), kita akan langsung melakukan rapat penyusunan pengurus oleh tim formatur,” tambahnya.
Sofyan Hasdam mengaku, dirinya ditanya teman-teman, siapa yang dia inginkan menjadi pengurus.
“Saya katakan, Insya Allah Saya bisa bekerjasama dengan siapa saja warga KKSS dan terbukti selama ini kita telah bekerjasama di dalam membesarkan KKSS dan sekali lagi tadi Saya katakana kepada Pak Andas P Tanri (mantan Ketua KKSS Kaltim dua periode – red), Saya perlu bimbingan beliau karena di zaman beliaulah kita merasakan zaman keemasan KKSS di Kalimantan Timur,” katanya sambil memohon maaf, dengan tidak mengecilkan Luther Kombong dan H Alimuddin, yang menurutnya, mereka telah menorehkan yang terbaik untuk KKSS wilayah Kalimantan Timur.
“Oleh karena itu, Saya mengucapkan terimakasih kepada Adinda H Alimuddin yang telah melaksanakan tugas selaku Ketua KKSS yang berat,” ucapnya.
Diakuinya, bahwa menjadi Ketua KKSS lebih berat daripada jadi walikota.
“Kalau menjadi walikota, kemana kita pergi ada SPPD. Pengurus KKSS tidak ada SPPDnya. Tetapi inilah yang namanya pengabdian,” akunya.
Dia mengisahkan ketika dirinya menjadi Ketua KKSS Samarinda dua periode, bahwa warga yang paling merepotkannya adalah warga yang mendatanginya dan mengaku baru keluar dari lembaga pemasyarakatan, mau pulang ke Sulawesi.
“Pertama, Saya bantu, lama-lama, lho muncul lagi ini orang, berarti nda’ pulang. Akhirnya, Saya kerjasama dengan kapalnya H Sarapping (pengusaha asal Sulsel – red ), Saya bilang, kalau ada orang mau pulang Saya kasih nota. Berdasarkan nota itu nanti Saya bayar,” kisahnya.
Setelah tiga orang diberi nota olehnya, ternyata tidak ada satu pun yang berangkat.
“Inilah warga kita yang perlu dibina. Kita tidak berkecil hati menghadapi hal seperti ini karena fakta dari warga kita yang perlu dibina,” ucapnya.
Demikian pula ketika dia menjadi dokter dulu, yang banyak datang ke kediamannya, warga yang mengaku anaknya masuk rumah sakit dan tidak bisa pulang karena tidak punya uang untuk bayar.
Comments are closed.