SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Kondisi perekonomian Kaltim saat ini terbilang sangat menyusut. Penyusutan ekonomi itu salah satunya diakibatkan akibat penurunan harga jual batu bara, minyak dan gas bumi hingga mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah daerah cukup tinggi.
“Tentu ini menjadi catatan serius bersama. Tidak hanya lembaga DPRD saja tetapi seluruh stakeholders. Bagaimana kita bersama-sama mengubah perekonomian kerakyatan Kaltim ini agar meningkat dengan menyiapkan sumber daya manusia yang andal,” kata Sekretaris Komisi II DPRD Kaltim, Muspandi.
Menurut Muspandi, perekonomian rakyat Kaltim bisa ditngkatkan dengan cara merencanakan pola secara optimal dengan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA). Salah satunya melalui sektor pertanian.
Banyak sesuatu yang harus dilakukan untuk Kaltim. Tak dapat dipungkiri, SDA jika terus menerus terpakai tanpa ada upaya menjamin pengembalian pasti akan habis. Seperti batu bara, minyak bumi dan kawasan hutan yang semakin menipis persediaannya.
“Pasar bebas ASEAN kini telah masuk ke Indonesia. Iklim ekonomi Kaltim dapat mengalami kondisi tidak baik, jika tidak menyiapkan SDA yang berkualitas. Sektor pertanian merupakan pilihan tepat bagi rakyat Kaltim,” kata politikus Partai Amanat Nasional ini.
Demi memaksimalkan kebutuhan pangan, sektor pertanian memiliki potensi besar meningkatkan swasembada beras. Dimana pencapaian target swasembada tak hanya dapat dinikmati rakyat Kaltim saja, tetapi luar daerah hingga luar negeri. Dukungan sarana dan prasarana dengan merubah sistem awal tradisional menjadi sistem modern perlu mendapatkan dukungan dan kerja keras para petani memasarkan hasil taninya dengan menaikkan harga jual beras. #adv/rid/gg
Comments are closed.