
TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM – Tubuhnya dipenuhi bintik-bintik merah berair. Fisiknya lemas dan hanya bisa terbaring tak berdaya. Inilah yang dialami oleh Adel bayi berusia 11 bulan ini, kini tengah terbaring lemas akibat terserang penyakit cacar air. Kabarnya, cacar air yang menyerang Adel ini, adalah cacar air ganas dan bisa mematikan.
Benarnya tidaknya, memang masih teka-teki. Sebab, pihak dokter dan petugas medis setempat pun belum ada memberikan keterangan resmi terkait cacar air yang tengah menyerang bayi sebelas bulan ini. Tapi informasi menyebutkan bahwa, cacar air yang tengah menyerang Adel, kini sulit dijinakkan oleh tim medis.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun beritakaltara.com, menyebutkan bahwa putra pasangan Iskandar – Andi Evarnas Marlindo, sudah tiga pekan ini putranya terserang penyakit cacar air. Upaya pengobatan pun kini terus ditempuhnya. Mulai dari pengobatan yang telaha dilakukannya tak hanya melalui jalur medis. Bahkan langkah lain yang kini tempuh orangtua bayi malang ini juga menggunakan pengobatan secara tradisional. Sayangnya, meski kedua orangtua Adel sudah melakukan upaya medis dan non medis, penyakit yang kini membelit putra kesayangan ini, belum juga terlihat ada tanda-tanda membaik.
Andi Ervasnas mengatakan, sejak putranya diketahui terserang penyakit cacar air ia pun terus bolak-balik Puskesmas di Kilo 9, Ruhui Rahayu, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara). Obat yang diberikan pihak medis pun sudah habis. Tanda-tanda untuk membaik pun belum ada terlihat.
Orangtua Adel, kini tengah resah. Pasalnya, selain khawatir terhadap penyakut yang menyerang putranya ini juga khawatir jika penyakit cacar tersebut menular ke warga yang lain yang ada di rumahnya.
“Kami sudah melakukan banyak upaya untuk menyembuhkan penyakit yang mendera Adel ini. Puskesmas pun kami sudah bolak-balik, tapi belum ada tanda-tanda membaik,” katanya di Tanjung Selor.
Orangtua Adel, saat ini semakin cemas. Karena kondisi putranya belum juga ada tanda-tanda membaik. Sementara untuk membawa putra berobat di rumah sakit, ia harus piker-pikir lantaran keterbatasan biaya. Meski begitu, berobat di Puskesmas dan dokter praktek, sudah dia jalani. Pihak Puskesmas pun tidak memberikan surat rujukan untuk melanjutkan berobat ke rumah sakit terdekat.
Sejumlah tetangga Adel pun mempertanyakan keberadaan petugas Puskesmas Kilo 9 Ruhui Rahayu yang terkesan enggan mengambil keputusan untuk merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit, kendati orangtua Adel, tidak mampu untuk membiayai rumah sakit.
“Yang kami sayangkan, kok petugas Puskesmas setempat tidak mengambil tindakan lebih lanjut dengan merujuk korban ke rumah sakit. Pihak Puskesmas mestinya jangan langsung menilai seolah-olah orangtua korban tidak mampu membiayai pengobatan di rumah sakit,” kata sejumlah tetangga orangtua Adel.
Seperti diketahui, awalnya Adel diduga orangtuanya alergi susu kemasan saat diberikan oleh ibunya. Sebab, usai mengonsumsi susu, badan Adel langsung bintik-bintik memerah. Setelah dibawa ke Puskesmas, pihak medis pun memvonis bahwa Adel terserang penyakit cacar air.
Sebelumnya, kakak Adel yakni Rudi Aditiya (3 tahun), yang terserang cacar air. Hanya saja tidak separah yang telah dialami oleh Adel, adik kandung Rudi Aditiya.
Kini kedua orangtua Adel berharap, putranya bisa segera sembuh dari penyakit cacar air ini. Paling tidak, ada keajaiban dari Yang Maha Kuasa untuk bisa mendapatkan obat yang bisa menyembuhkan penyakit cacar air yang kabarnya cacar air mematikan ini. #Nay/Ism
Comments are closed.