KELUARGA Kesultanan Gunung Tabur diselimuti duka,pada Senin (29/2/2016) kemarin, sekitar pukul 09.55 puteri Keraton Gunung Tabur Hj.Aji Kannik Barau Sanipah tutup usia di Rumah Sakit Abdul Rivai Tanjung Redeb. Puteri Kannik atau yang akrab disapa dengan nama ‘Mama Ijid’ wafat di usia 99 tahun.
Puteri Kannik mengalami komplikasi beberapa penyakit, disamping faktor usia. Tampak seluruh keluarga Kesultanan kemarin bersiap siap untuk acara pemakanan secara adat Keraton Gunung Tabur, namun tanpa menghilangkan syariah Islam.
Halaman Keraton dan Museum yang bersebelahan, mulai di tata untuk tamu yang melayat.
Tampak berdatangan tamu dari seluruh kalangan, mantan pejabat seperti mantan Sekda H Syarwani Syukur, Fahmi Rizani, kalangan pengusaha, PNS dan warga beberapa kecamatan terdekat. Dan rencana Bupati dan Wakil Bupati akan melayat Selasa (1/3/2016) pagi.
Pemangku adat di Kesultanan Gunung Tabur, Aji Bahrul Hadie tampak sibuk mempersiapkan dengan mengkoordinir keluarga. “acara pemakaman sekitar pukul 10.00 wita, saat ini sedang mempersiapkan, “ ungkap Bahrul.
Jenazah Puteri Kannik disemayamkan di atas ranjang besi berwarna kuning dengan ornamen warga kuning, warna khas keraton Gunung Tabur.Tampak pula di halaman bendera warna kuning.
Sekilas mengenai puteri Kannik, merupakan puteri ketiga dari empat bersaudara. Kannik lahir pada 1 Juli 1916 di Keraton dari pasangan Sultan Aji Achmad Maulana Muhammad Chalifatullah Jalaluddin dengan Ratu Rabba (permaisuri) yang berdarah Banjarmasih Kalimantan Selatan.
Puteri merupakan wanita yang cukup cerdas, menempuh pendidikan di sekolah pada jaman Belanda, sekolah di gedung bola, Teluk Bayur. “Aktif berorganisasi dan mengikuti kegiatan sandiwara, pandai bermain piano, bernyanyi, berbahasa Belanda,” ungkap Aji Bahrul.
Pernah menjadi anggota DPRD Berau di tahun 1960-an dari partai Golkar. Dan kuat menyuarakan hak hak wanita sehingganya berdiri pula gedung IDA (gedung ibu dan Anak) yang pada waktu untuk kesehatan wanita dan anak. #Helda Mildiana
Comments are closed.