SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Sekretaris Komisi II DPRD Kaltim, Muspandi menginginkan petani dapat menaikkan harga jual beras lebih tinggi. Seperti negara asing Vietnam dan Jepang yang saai ini sudah menerapkan metode itu.Hasil pertanian dengan membeli harga jual lebih tinggi secara langsung memotivasi para petani.
“Metode menaikkan harga beras itu sudah diterapkan negara asing. Sehingga para petani dapat termotivasi menghasilkan produksi lebih bagus. Agar para petani tidak lagi mengharapkan bantuan pemerintah lantaran pembelian harga beras oleh pemerintah yang cukup baik. Sehingga mampu bersaing dengan bangsa maupun negara lain,” katanya.
Politikus Partai Amanat Nasional mendukung penuh sektor pertanian sebagai menopang pertumbuhan perekonomian, khususnya Kaltim sebagai alternatif dari gejolak pemutusan hubungan (PHK) besar dari sejumlah daerah, dan berlakunya pasar bebas ASEAN.
Menurutnya, pemberian bantuan kepada sektor pertanian telah banyak diberikan. Namun, pemberian bantuan masih tidak bisa melihat perkembangan bidang pertanian untuk dapat lebih memaksimalkan hasil produksi. Ketegasan itu secara langsung juga dapat menjadi pembelajaran berharga kepada para petani memupuk rasa percaya diri menghasilkan produk berkualitas dan menjadi pribadi mandiri tanpa selalu menggantungkan diri ke pemerintah.
“Kita akan membatasi pemberian bantuan pupuk, bibit tanaman maupun alat-alat yang diperuntukkan kepada para petani. Bila perlu mentiadakan bantuan tersebut,” tegas Muspandi.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti serius soal sumber daya alam (SDA) yang pertahunnya semakin tergerus. Menipisnya ketersediaan SDA ini perlu mendapat perhatian bersama memperbaharui dan menjaga selalu lingkungan sekitar.
“Kekayaan alam Benua Etam semakin menipis. Kawasan hutan rindang kini tidak seperti 20 tahun lalu, kini banyak terdapat kubangan-kubangan galian bekas tambang. Tentu ini akan menambah permasalahan besar bagi Kaltim jika tidak dengan serius mengambil sikap tegas,” katanya.#adv/rid/oke
Comments are closed.