SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Sofyan Hasdam sempat “tenggelam” namanya setelah dipecat oleh Ketua Golkar Kaltim Mukmin Faisyal. Padahal posisinya cukup strategis sebagai wakil ketua dalam organisasi partai politik pemenang Pemilu di Kaltim itu. Tapi, perjalanan waktu menunjukkan arah berbalik. Sofyan sekarang dipercaya menjadi Pelaksana Tugas (plt) Sekretaris DPD Golkar Kaltim, sementara Mukmin diberhentikan oleh Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie jadi ketua.
Sofyan Hasdam langsung bergerak mengkonsolidasikan kader-kader Golkar yang sempat terpecah-pecah karena aksi ketua sebelumnya yang memecat beberapa kader partai Golkar di daerah-daerah. DPD Golkar Bontang sudah selesai dibenahi dengan dilakukannya Muscab yang secara aklamasi menetapkan Neni Moeniaeni menjadi ketua.
Neni adalah istri Sofyan Hasdam yang kini menjadi Wali Kota Bontang terpilih.Namun kepada beritakaltim.com, Sofyan yang dokter spesialis Saraf ini mengaku tak maju menjadi kandidat Ketua Golkar Kaltim yang rencananya dihelat di Balikpapan, 12-13 Maret 2016. Ia justru menerima saat terpilih menjadi ketua organisasi KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan). Akankah Sofyan meninggalkan panggung politik? Berikut cuplikan wawancara Harianto Rivai dari beritakaltim.com dengan Sofyan Hasdam di sela Rapat Formatur Pembentukan Pengurus KKSS Kaltim periode 2016-2021 di Hotel Grand Sawit Samarinda, Minggu (28/2/2016).
Tahapan pemilihan Ketua KKSS Kaltim cukup alot dan ada sejumlah kalangan meminta Bapak untuk tidak maju sebagai kandidat Ketua KKSS Kaltim di periode ini. Namun, gelombang dukungan begitu deras ke Bapak dan akhirnya Bapak putuskan tetap maju? Menurut Bapak?
Jadi begini, ada yang salah mengpersepsikan yang namanya demokrasi. KKSS ini bukan organisasi yang tidak paham demokrasi. Teman-teman sudah mengemukakan, di dalam demokrasi Pancasila tentu kita upayakan musyawarah mufakat. Tetapi jika itu tidak bisa tercapai, maka jalan lainnya adalah pemungutan suara, dan itu terjadi di Badan Pengurus Pusat juga terjadi pemungutan suara untuk memilih calon. Jadi, tidak ada masalah. Dan kita lihat di dalam susunan pengurus ini kan kita tidak ingat lagi siapa yang kemarin mendukung, siapa yang tidak. Teman-teman yang menyusun kepengurusan ini kan tidak pernah ada yang bicara ini tidak mendukung kita kemarin, ini apa dan sebagainya. Jadi selesai pemilihan kemarin, kita sudah lupa itu siapa yang mendukung siapa yang tidak. Pokoknya sekarang, kita adalah satu KKSS.
Boleh Bapak ceriterakan perjalanan Bapak masuk KKSS sampai ke tampuk pemimpin sekarang ini?
Saya mulai di Samarinda, lupa tahun berapa itu, yang jelas Saya dua periode menjadi Ketua KKSS Samarinda, kemudian Saya terpilih jadi Walikota Bontang. Nah, karena kesibukan di Bontang jarang bergabung dengan teman-teman di provinsi. Itulah yang banyak mengatakan bahwa Saya ini sudah di luar jalurnya KKSS. Saya bilang, tidak. Di Bontang Saya mengurusi KKSS cuma tidak di Samarinda. Nah, yang ke dua, ketika akan terjadi pemilihan Ketua KKSS Kaltim, teman-teman mendorong Saya untuk maju dengan harapan mudah-mudahan bisa lebih baik. Oleh karena itu, niat kita di dalam kepengurusan ini akan mengelola KKSS lebih baik. Kalau tidak lebih baik, ngapain Saya maju gantikan H Alimuddin? Itu wacana kita.
Terpilihnya Bapak sebagai ketua diharapkan akan menciptakan warna baru. Ke depan, akan dibawa ke mana KKSS ini?
Sebetulnya tidak, jadi KKSS ini adalah organisasi yang sudah settel dari dulu. Kita akan memulai dengan dua program yaitu program eksternal dan internal. Untuk internal, pemberdayaan warga bahwa warga KKSS ini banyak sekali di daerah marginal bukan dimarginalkan. Daerah marginal itu ada yang di pelabuhan, ada yang di pasar tradisional, ada di terminal. Selama ini, ini yang rentan bikin masalah. Ini yang perlu pembinaan. Jadi bikin masalah karena faktor ekonomi. Lalu ada yang mengatakan, warga KKSS mencuri segala macam. Ada yang bikin masalah karena perkelahian, ada yang bikin masalah karena permasahan yang mereka hadapi tidak bisa bayar. Jadi ini semua permasalahan yang dialami oleh warga KKSS yang ke dalam ini harus ditangani oleh pengurus. Nah, keluar adalah bagaimana membina hubungan dengan paguyuban lain. Supaya KKSS ini jangan dianggap organisasi eksklusif. Kita harus membina dengan seluruh paguyuban lain bahwa kita bersama-sama. Kita tidak pernah mengklaim bahwa Kalimantan Timur ini dibangun oleh warga KKSS tetapi suksesnya pembangunan di Kalimantan Timur salahsatu faktornya adalah hadirnya warga KKSS.
Pesan Bapak ke seluruh warga KKSS di Kaltim?
Di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung. Artinya, jangan lagi bepikiran bahwa kita ini warga Sulawesi Selatan tetapi kita adalah warga Kalimantan Timur yang kebetulan berasal dari Sulawesi Selatan. Dengan falsafah itu, maka kita harus menempatkan bahwa membangun daerah ini jauh lebih penting. Jadi jangan lagi berpikir kita ada aset, apa lagi yang kita bangun di Sulawesi Selatan. Dan Saya yakin orang Sulawesi Selatan kalau ada uang pasti investasi di sini. Karena kita memang berniat makan, hidup dan mati juga di sini.
Tadi malam Saya terperanjat ketika mendengar Bapak tidak mencalonkan diri sebagai kandidat calon Ketua Golkar Kaltim? Alasannya?
Jadi begini, Saya ingin lebih fokus mengurusi paguyuban. Sebab kalau Saya memegang ketua di partai, maka Saya mengalami konflik kepentingan. Artinya, bisa-jadi teman-teman menganggap nanti KKSS Saya mau bawa ke jalur politik.
Bukan karena ada tekanan politik?
Tidak. Tidak, Saya kalau ditekan orang malah Saya semakin maju. Justeru kita ingin melihat, di Golkar Saya anggap lain, jauh dari yang punya kapasitas untuk menjadi ketua.
Masuknya Pak Mahyudin menggantikan Plt yang lama, menurut Bapak?
Itu wajar karena Plt kita yang lama itu, dia berasal dari Munas Bali. Sedangkan dengan adanya SK Menkumham, itu dikembalikan kepada Munas Riau. Pak Mahyudin itu kan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah di Munas Riau. Sekarang Plt ketua kita itu jadi koordinator di Indonesia Timur. Jadi hanya penyesuaian saja, tidak ada masalah lain.
Posisi Bapak sebagai Plt Sekretaris setelah Pak Mahyudin Plt ketua?
Tetap Plt Sekretaris. Jadi yang diganti cuma ketua yang lain tetap.
Ini artinya, dipastikan Bapak tidak maju jadi calon Ketua Golkar Kaltim?
Tidak. Tidak. Insya Allah, tidak maju. #
Comments are closed.