BERAU, BERITAKALTIM.COM – Upacara pemakaman Puteri Aji Kannik Barrau Sanipah begitu menarik perhatian warga Berau, untuk menyaksikan secara seksama, karena digelar secara adat Kesultanan Gunung Tabur.
Selasa pagi (1/3/2016), begitu banyak warga memenuhi halaman Keraton dan Museum yang bersebelahan, tampak dari jauh sudah terlihat bendera kuning berkibar serta bendera dengan logo kerajaan berkibar di dermaga Sungai Segah, jalan Kuran Rt 3 Kelurahan Gunung Tabur.
Dari Bupati Muharram beserta istri, Wabup Agus juga beserta istri, kalangan mantan pejabat pemkab, jajaran PNS, warga masyarakat dari berbagai kecamatan terutama kecamatan terdekat, dan mantan bupati Makmur HAPK yang pernah diberi gelar Raden Mas Patih oleh Kesultanan, juga hadir.
Sebelum jenazah akan turun, sambutan dari keluarga keraton fihak Sultan Achmad Maulana, yakni Aji Bahrul memberikan sambutan, juga dari fihak Permaisuri Rabba (ibu kandung aji Kannik Barrau Sanipah) –yakni Drs H Syahmardan yang juga Sekwan DPRD Berau.
Baik aji bahrul maupun Syahmardan meminta doa dan memohon maaf jika ada kesalahan dari puteri Kannik yang wafat di usia 99 tahun 7 bulan.
“Lima bulan lagi mencapai usia 100 tahun, almarhum puteri Kannik mohon dimaafkan kesalahannya,” kata Syahmardan. Juga dibacakan sekilas biografinya, diantaranya Puteri pernah menjabat sebagai anggota DPRD Berau tahun 1951-1956.
Bupati Muharram memberikan sambutan, yang intinya bahwa puteri keraton Kannik merupakan salah satu pelaku sejarah. Yang mana semasa hidup menjalani beberapa masa yakni mulai tahun 1961-2016.
Kepada seluruh kerabat kesultanan saran Muharram alangkah lebih baik, mengenai almarhum itu dicatat dan menjadi pustaka, yang nantinya wisata sejarah.
Usai sambutan, jenazah diturunkan di masukkan dalam semacam peti besar yang disebut dengan ringgungan.
Ringgungan tersebut di isi 5 orang kerabat keraton terdekat untuk memayungi, kemudian ringgungan di tandu oleh puluhan orang kerabat dan pengawal Kesultanan Gunung Tabur.
Pemakaman tidak jauh dari Keraton, masih di lingkungan halaman, dekat Masjid tua. Lokasi untuk pemakaman kerabat Kesultanan Gunung Tabur.
Sisi lain, prosesi pemakaman ini juga menjadi perhatian jurnalis, potografer, dokumenter, untuk diabadikan , termasuk masyarakat biasa yang mengabadikan momen terakhir Puteri Kannik bersama kakaknya Aji Puteri Nural Aini, yang semasa hidupnya begitu sabar melayani masyarakat yang berkunjung ke Keraton. #hel
Comments are closed.